“Anggaran akan habis untuk bansos. Kalau APBD kita 5,5 triliun dibagi rata kepada masyarakat, itu per orangnya hanya mendapat 150 ribu saja. Mari kita doakan, agar wilayah kita ini mampu mencetak pengusaha-pengusaha handal yang sukses. Menjadi agnia yang bisa ikut membantu berjalannya program-program Pemkab Bandung,” tutur Kang DS.
Setelah 99 hari bekerja, ia akan mengajak jajarannya melakukan kerja maraton. Kang DS pun meminta seluruh pihak untuk kompak dan semakin solid.
“Mari kita selalu berpikir positif. Saya selaku Bupati bersama Aa Sahrul selaku Wakil Bupati, memberikan kepercayaan penuh kepada seluruh PD. Saya harap, kekompakan ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan,” harapnya pula.
Bupati mengatakan dalam dunia pemerintahan, bupati dan wabup masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Namun prinsipnya, mereka berdua ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dan daerah Kabupaten Bandung.
“Insyaa Allah kami sudah sepakat, dalam 5 tahun ke depan akan bersama-sama membangun Kabupaten Bandung menuju ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi,” tutup Kang DS.
Sementara itu Wabup Sahrul Gunawan mengatakan, capaian 85% menurutnya adalah sebuah prestasi di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Semua pihak bekerja dengan maksimal, dan berharap ke depan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi.
Dalam kesempatan kunjungannya ke beberapa wilayah, ia banyak menemukan komunitas muda yang kreatif dan inovatif yang memiliki pemikiran yang hebat.
“Saya akan terus memberikan sumbangsih pemikiran, begitu pula saya mengajak semua pihak, untuk berkontribusi dan memberikan keberdayaannya untuk kemajuan Kabupaten Bandung,” tutur wabup.
Sahrul mengakui, sebelumnya ia bukan orang yang sering berkecimpung di dunia birokrasi dan pemerintahan. Pemerintahan tidak sesederhana yang selama ini ia pikirkan, terlebih dengan wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas.
“Saya awalnya berpikir dan menganalogikan kepala perangkat daerah sebagai manajer di sebuah perusahaan, yang mengatur suatu bidang. Tapi ternyata setelah saya mendalami, ternyata lebih dari itu. Itulah seni manajemen pemerintahan, seni koordinasi, seni pengawasan. Apa yang telah saya lewati beberapa saat ke belakang, juga merupakan bagian dari seni. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya menyampaikan permohonan maaf, dan saya menganggap ini adalah bagian dari proses pendewasaan saya dalam dunia pemerintahan,” beber Sahrul Gunawan.