Nurul Arifin: Anjuran Pembelian STB untuk TV Digital Adalah Bentuk Tidak Pekanya Kemenkominfo

JAKARTA – Adanya rencana kebijakan untuk menghentikan TV analog ke siaran TV Digital menuai protes keras dari kalangan dewan. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan Kementrian komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dinilai tidak pro rakyat.

Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menilai, kebijakan dari Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal PPI, Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, dalam sosialisasi TV digital terkesan tidak peka dengan kondisi saat ini.

Padahal, Kebijakan Kemenkominfo untuk menghentikan siaran TV analog untuk beralih ke siaran TV digital tidak akan membebani masyarakat.

Namun, lewat pernyataannya Geryantika Kurnia justru membuat anjuran dengan mempromosikan agar masyarakat membeli Set Top Box (STB) pada produk tertentu.

‘’Misalnya seperti STB yang terdapat tulisan DVB-T2 dengan tanda atau yang ada tulisan Siap Digital,’’kata Nurul melalui keterangan rilisnya kepada Jabareskpres, (31/7).

Kemenkominfo juga secara gamblang mengarahkan masyarakat untuk membeli produk tertentu merek STB yang bersertifikat Kominfo. Seperti Nexmedia (NA1300/DVB-T2 MPEG4 HD), Polytron (PDV 600T2), Ichiko (8000HD), Akari (ADS-2230, ADS-168 dan ADS-210), Venus (Brio), Tanaka (T2), Matrix (Apple), Evercoss (STB1).

Melihat kondisi ini, artis senior nasional ini menilai, kebijakan Kemenkominfo itu tidak sesuai dengan kesepakatan awal dengan DPR.

Kemenkominfo sendiri berjanji akan memberikan secara gratis STB kepada masyarakat yang membutuhkan, untuk beralih dari TV analog ke TV Digital, mulai Agustus ini.

“Ini kan jelas Kominfo ini tidak konsisten. Semasa pembahasan RUU Cipta Kerja dikatakan bahwa set top box akan diberikan secara gratis. Sekarang bukannya gratis malah kesannya mengambil keuntungan dari pengadaan set top box ini,” ungkap Nurul Arifin, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Teh Nurul- Sapaan akrab-Nurul arifin menilai, dalam situasi pandemi saat ini masyarakat banyak yang mengalami kesulitan ekonomi lantaran pandemi COVID-19.

Tidak sepantasnya Kemenkominfo menambah beban kepada rakyat. Seharusnya Kemenkominfo menunjukkan empati yang tinggi kepada masyarakat yang sedang sulit.

“Kominfo sama sekali tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang sedang bertahan menghadapi pandemi ini. Televisi merupakan satu-satunya hiburan rakyat,’’ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan