Pemda KBB Kesulitan Penuhi Target Testing Covid-19

NGAMPRAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) kesulitan memenuhi target testing harian Covid-19 yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan arahan Pemprov Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat ditargetkan untuk melakukan tes Covid-19 sebanyak 3.622 tes perhari.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat Nurul Rasyihan mengatakan ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab sulitnya target testing harian itu tercapai, di antaranya tenaga kesehatan yang tumbang terpapar COVID-19.

“Nakes di kita itu banyak yang tumbang. Di satu sisi vaksinasi harus digenjot, di sisi lain swab antigen juga. Beban kerja nakes di lapangan sangat terforsir. Jadi banyak yang akhirnya terpapar (COVID-19) karena imun turun,” ungkap Nurul saat dihubungi, Kamis (29/7).

Permasalahan lainnya yakni penolakan dari masyarakat terhadap test Covid-19. Saat ini masyarakat lebih memilih untuk divaksinasi Covid-19 ketimbang menjalani test antigen ataupun PCR.

“Itu (penolakan) juga jadi hambatan kita. Ada juga orang yang positif jarang melapor. Jadi kadang kita dapat laporan yang positif itu dari desa. Kemudian baru dikroscek dan ditangani. Sekarang kan banyak juga swasta yang mengadakan swab antigen. Setelah keluar hasil banyak yang tidak melaporkan,” tutur Nurul.

Kendati demikian pihaknya tetap berupaya mengejar target testing harian yang sudah dicanangkan tersebut dengan menerapkan strategi yang bisa mengefektifkan SDM yang ada.

“Target tes harian 3622 itu kan se-KBB. Sekarang kita sudah buat strateginya, kita bagi rata dulu per puskesmas jadi jatahnya sekitar 100-150 orang setiap puskesmas, karena di kita ada 32 puskesmas. Mudah-mudahan bisa terkejar,” jelas Nurul.

Sementara untuk vaksinasi, kendala utama yang dihadapinya yakni ketersediaan dosis vaksin yang terbatas. Untuk memenuhi target 11 ribu vaksinasi sehari, pihaknya mengerahkan 32 puskesmas untuk melakukan vaksinasi. Artinya setiap puskesmas wajib melakukan vaksinasi terhadap 400 orang dalam sehari.

“Dosis vaksin juga jadi kendala. Karena jatahnya kan diatur pusat lalu ke provinsi baru ke daerah sebagai pelaksana. Terkadang yang kita ajukan tidak sesuai dengan yang diberikan,” jelas Nurul. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan