Diduga Pecah Kongsi DS-Sahrul, Partai Koalisi Bilang Begini

SOREANG – Saling sindir antara Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan dengan Bupati Dadang Supriatna terjadi di media sosial.

Berawal lewat postingan di akun Instagram @sahrulgunawanofficial Sahrul Gunawan mengatakan, jika tidak dilibatkan dari awal untuk apa hadir melantik? Proyekna kumaha ge teu apal, saha2na Bu dilantik ge teu wauh realisasi saja.

Bahkan postingan dilanjutkan dengan mengatakan, Politik permukaan = Seolah-olah memberi peran pada seseorang padahal tidak sama sekali. @hanya 2 point yang diminta : 1. Eweuh gawe. 2. Pemarafan tp dr awal dilantik pelimpahan kewenangan tak kunjung tiba. Karena segala sesuatu harus ada dasar hukumnya. Salam akal sehat

Hal tersebut ditulis Sahrul Gunawan pada 26 Juli 2021 lalu. Diduga, Sahrul merasa tidak pernah diberi peran menjadi Wakil Bupati Bandung. Sehingga  postingannya itu kuat dugaan ditujukan untuk Dadang Supriatna, yang kini menjabat sebagai Bupati Bandung.

Namun, setelah adanya kata-kata dari Sahrul Gunawan, Dadang Supriatna pun memposting hal serupa dalam Instagram nya pada Rabu 28 Juli 2021.

“Jangan saling menyalahkan, lebih baik introsfeksi diri dan bekerja dengan ikhlas dan tulus Insya Allah Berkah, selamat dunia akherat, Amiin Yra,” tulis Bupati Bandung.

Adanya hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Bandung Endang mengatakan, mengenai adanya dugaan ‘pecah kongsi’ ini pihaknya mengaku belum mengetahui secara jelas.

Menurutnya, meski Partai Demokrat menjadi salah satu partai koalisi mengusung pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan dalam Pilkada Kabupaten Bandung, dirinya mengetahui kabar tersebut baru dari sosial media.

Namun untuk tanda-tanda pasangan itu retak, mungkin bisa terlihat dari poster baligho bupati tidak ada foto wakil bupatinya. Padahal itu foto resmi bupati bukan lagi kampanye sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau pencitraan buat Pilbup 2024.

‘’Sering juga acara-acara resmi Wabup-nya tidak ada,” kata Endang melalui pesan singkatnya, Kamis (29/7).

Saat ditanyakan terkait hubungan di koalisi partai pengusung, Endang menegaskan hubungan dengan partai koalisi masih berjalan baik-baik saja. Meski demikian, pihaknya akan memantau perkembangan ke depannya.

Artinya, apabila masih solid, pihaknya akan terus mengawal hingga selesai masa jabatan 2024. Tapi kalau bupati merasa tidak butuh koalisi, pihaknya akan pertimbangkan cari koalisi baru untuk persiapan Pilkada 2024.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan