Para peneliti di Negara Republik Rakyat Tiongkok, baru-baru ini berhasil mencipatakan vaksin COVID-19 dalam bentuk Inhaler.
Vaksin Inhaler ini memiliki khasiat sama seperti suntikan tanpa menghasilkan efek samping yang serius.
Seperti dilansir pada penelitian Jurnal The Lancet Infectious Diseases pada 26 Juli, Vaksin Covid-19 ini bernama “Ad5-nCoV” juga dapat bertindak sebagai booster untuk orang yang sudah divaksin.
Dalam ujicobanya Ad5-nCoV aerosol dapat ditoleransi dengan baik. Dua dosis Ad5-nCoV aerosol menimbulkan respons antibodi penetralisir, mirip dengan satu dosis injeksi intramuskular.
Makalah ini diterbitkan setelah pengembang vaksin menyimpulkan uji klinis Fase-I yang melibatkan 130 orang dewasa di Wuhan, Cina, pada akhir September 2020 lalu.
Inhaler Vaksin Covid-19 ini hemat biaya karena hanya membutuhkan seperlima dari bahan untuk membuat vaksin yang disuntikkan, dan mereka dapat mencapai kekebalan yang sama dengan suntikan.
“Vaksin tetap sama. Yang membedakan hanya caranya, Inhaler vaksin dihirup dan diminum,” kata CMG dalam laporan yang dipublikasikan pada Rabu.
Anggota tim peneliti Profesor Hou Lihua, mengatakan inhaler menjanjikan karena tiga alasan.
Pertama adalah daya tarik. Inhaler lebih menarik bagi orang yang tidak suka disuntik. Kedua adalah efektivitas biaya untuk menghasilkan lebih banyak dosis dengan bahan sumber yang sama.
Terakhir Inhaler vaksin Covid-19, menghasilkan lebih sedikit limbah medis dibandingkan dengan suntikan.
Uji coba ini telah didanai oleh National Key Research and Development Program of China dan National Science and Technology Major Project, dengan Dr Chen Wei dari Beijing Institute of Biotechnology, Academy of Military Medical Sciences,
Sumber: China Media Group/CGTN