Terpakai Sedikit, Lahan Pemakaman Covid-19 di KBB

CIPATAT – Setahun berselang, lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi tempat bersemayamnya 34 jenazah.

Camat Cipatat, Iyep Tamchur Rahmat mengatakan, lahan seluas 1,5 hektare tersebut hingga saat ini masih banyak yang kosong karena banyak keluarga yang memilih memakamkan jenazahnya di pemakaman lain.

“Sampai kemarin itu baru 34 jenazah yang dimakamkan di sini. Semuanya positif Covid-19. Engga semua mau memakamkan jenazah keluarganya di sini,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (22/7).

Menurutnya, keluarga pasien tersebut tidak ingin memakamkan jenazah di TPU khusus Covid-19 ini karena lokasinya cukup jauh, sehingga mereka memilih memakamkan anggota keluarganya sesuai domisili.

“Misalnya orang Cililin kan jauh, jadi lebih memilih dimakamkan di tempatnya masing-masing, apalagi untuk yang punya makam keluarga,” kata Iyep.

Ia mengatakan, faktor lain yang sangat mempengaruhi TPU tersebut masih kosong, karena sarana dan prasarana seperti lampu penerangan hingga alat pelindung diri (APD) petugas pemakaman masih belum mendukung.

Akibat tidak adanya penerangan, kata Iyep, banyak jenazah yang batal dimakamkan saat malam hari di TPU khusus Covid-19 tersebut karena petugasnya pasti mengalami kesulitan saat melakukan pemakaman.

“Pemakaman itu kan lokasinya di kebun, banyak ular. Jadi, kan membahayakan petugas. Makanya kita lebih mengutamakan keselamatan petugas,” ucapnya.

Petugas pemakaman di TPU ini, kata Iyep, hingga saat ini baru ada 20 orang. Namun, jumlah tersebut, dinilai belum ideal karena warga yang siap menjadi petugas pemakaman di daerah Cipatat masih minim, apalagi saat mengetahui kekurangan APD dan tidak ada penerangan.

“Terkait tidak ada penerangan, dari Pemda sendiri rencananya mau dialokasikan dari anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), tapi akan diutamakan untuk pengadaan APD, peti jenazah sama kantong jenazah dulu,” kata Iyep. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan