Di tengah kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) banyak warga Kota Bandung yang sedang mengalami kesulitan secara ekonomi. Kondisi ini adalah sangat tepat bagi mereka yang ingin berbagi. Tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi, tapi memberi butuh keikhlasan hati.
Sandi Nugraha, Kota Bandung
BANDUNG – Pagi itu selepas salat Subuh aktivitas di rumah tidak seperti biasanya. Istri Gufron sibuk, dia ikut membantu menyiapkan mangkok-mangkok untuk menuangkan bubur ayam panas.
Gerobak sederhana untuk jualan Bubur Ayam milik Gufron Lana ramai oleh antrean orang-orang yang pesan Bubur buatan Gufron.
‘’Tolong antre ya, jaga jarak juga ya,’’ ucap Istri Gufron yang sesekali nyeletuk untuk mengingatkan kepada orang yang antre untuk memesan bubur ayam.
Sudah satu pekan Bubur Alam Alan Jaya ini, membagikan bubur gratis. Makin hari, permintaan pun kian bertambah
Di tengah kondisi sulit akibat dampak PPKM Darurat, ternyata masih ada sosok dermawan yang rela berbagi memberikan Bubur ayam secara cuma-cuma untuk warga. Khususnya bagi mereka yang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman).
Pria berusia 35 tahun ini akhirnya rela menguras tabungannya demi bisa membantu warga yang sedang menjalani Isoman.
‘’Saya niatnya ingin membantu, silahkan siapapun yang mau bubur ayam buatan saya bisa pesan dan nanti di antar,’’kata Gufron ketika ditemui Jabareskpres.com. Sabtu, (18/7)
Situasi yang mungkin dianggap hambatan oleh orang lain, yaitu larangan bagi rumah makan menyediakan layanan makan di tempat dan hanya menyediakan layanan bungkus, ia manfaatkan sebagai momentum untuk berbuat baik.
Untuk tetangga dekatnya biasanya ambil sendiri. Sedangkan untuk yang jauh, Gufro rela menggunakan uang pribadi mengantar bubur dengan menggunakan jasa ojek online.
Gufron menceritakan, awalnya hanya ingin membantu sesama, melalui pesan Broadcast di Aplikasi WhatsApp (WA) grup warga sekitar.
Dalam pesan WA nya Gufron menawarkan kepada warga Bubur Ayam gratis bagi warga yang menjalani Isoman.