Dia menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam upaya untuk menemukan Ssekitoleko.
Ssekitoleko sempat menjawab telepon ketika seorang pejabat di Uganda menghubunginya sekitar pukul 6 sore. Namun, sang atlet mengatakan tidak ingin bicara dan menutup telepon.
Menurut pemerintah kota, tiket ke Nagoya dibeli sekitar pukul 06:30 pagi. Pusat kota adalah ibu kota prefektur Aichi, di mana sekitar 150 orang Uganda — terbesar kedua di Jepang — tinggal pada akhir tahun lalu, menurut data pemerintah yang dirilis Jumat, (16/7).
Setelah dua kasus COVID-19 dalam tim, atlet Uganda baru mulai berlatih di kota Jepang barat itu pekan lalu.
Anggota delegasi Uganda pertama berusia 50-an dinyatakan positif COVID-19 setiba di bandara. Sementara delapan anggota yang tersisa melakukan perjalanan ke Izumisano. Anggota delegasi kedua yang dinyatakan positif berusia 20-an.
Pemerintah kota Izumisano tidak mengungkapkan apakah Ssekitoleko adalah anggota delegasi yang dites positif terpapar virus corona dengan alasan privasi.
Sementara, saat ini polisi sedang melakukan pencarian terhadap kasus yang mungkin menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tenang keamanan pertandingan yang akan diadakan di tengah pandemi virus corona itu. (antaranews)