BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengimbau masyarakat yang memerlukan oksigen dapat mendatangi agen.
Upaya tersebut dinilai lebih baik ketimbang langsung mendatangi stasiun pengisian oksigen atau filling station.
Bukan tanpa alasan, hal itu dikhawatirkan bakal menganggu ritme pasokan oksigen ke rumah sakit.
“Menganggu ritmenya karena keterbatasan pegawai di filling station,” ujar Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, Kamis (8/7).
Saat ini Kota Bandung memiliki 28 agen distribusi oksigen, Elly mengatakan bagi masyarakat yang membutuhkan oksigen dapat langsung datang ke agen tersebut.
“Jadi warga yang membutuhkan (oksigen) bisa ke agen-agen, tidak langsung ke rumah sakit,” imbaunya.
Elly menambahkan, agen-agen yang mendapatkan pasokan oksigen pun memiliki beberapa persyaratan yang ketat.
Diantaranya, agen sudah bekerjasama dengan beberapa rumah sakit serta memiliki daftar warga yang melakukan isolasi mandiri, dikarenakan pasokan oksigen yang terbatas.
Disamping itu, Elly menuturkan bahwa Wali Kota Bandung telah membentuk kelompok kerja (pokja) untuk memantau ketersediaan oksigen di Bandung yang dipimpin Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna.
Pokja saat ini sedang membuat surat imbauan kepada perusahaan pengisian oksigen untuk memprioritaskan kebutuhan oksigen bagi rumah sakit, menjaga pasokan oksigen untuk medis serta meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung. (MG8)