Pandemi Covid-19 Sangat Pengaruhi Kondisi Psikologis Masyarakat

BANDUNG – Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Irvan Afriandi menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang saat ini semakin meningkat.

“Masyarakat mengalami kebosanan di tengah pandemi ini dikarenakan adanya keinginan untuk kembali ke masa yang lalu, artinya, mungkin masyarakat belum bisa move on,” ujarnya di Bandung Menjawab secara virtual, Kamis (1/7).

Irfan menuturkan stigma di masyarakat bisa terlihat dari seseorang yang positif Covid-19 dan seseorang tersebut akan dianggap sebagai malapetaka oleh masyarakat.

Padahal semua orang mempunyai potensi untuk bisa tertular dan menularkan.

“Kalau orang itu terinfeksi Covid-19 dia merasa, bisa disalahkan oleh masyarakat, sehingga ia akan mencoba menutup dirinya karena dianggap sebagai sumber masalah. Padahal sebetulnya saat ini semua berpotensi tertular dan menularkan,” tuturnya.

Selain itu adanya rasa khawatir seseorang untuk pergi dari rumah karena takut terpapar olehCovid-19, hal itu juga salah satu pengaruh terhadap kondisi psikologis di tengah masyarakat pada saat pandemi Covid-19.

“Jadi takut ke kantor misalnya, karena ia tahu di kantornya banyak yang positif Covid-19,” katanya.

Menurut Irvan, masyarakat pada masa pandemi ini, bisa saja mengalami frustasi.

Ia memberikan contoh seperti kondisi susahnya pasokan oksigen di beberapa rumah sakit juga dapat memperparah keadaan psikologis masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Maka dari itu Irvan mengimbau untuk tetap menerapkan 5M dan 3T supaya pandemi Covid-19 segera usai dan masyarakat pun dapat menjalani kehidupan normal kembali seperti sebelum adanya Covid-19.

“Buat kami disisi penanganan kesehatan masyarakat ternyata yang varian apapun intervensinya cara penangannannya sama yaitu apa 5M dan 3T,” pungkasnya. (MG8)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan