Sisi suplai juga sama. Produksi mulai menggeliat. Ekspor tumbuh 58 persen. Impor bahan baku tumbuh 79 persen. Impor barang modal tumbuh 35 persen.
“Ini, angka-angka yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya. Saya enggak pernah sarapan, tapi sarapannya angka-angka,” ujar Jokowi.
Presiden juga melihat konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28 persen, yang menambah optimismenya. Dari sisi permintaan juga sama, karena konsumsi terus menguat. Indeks Kepercayaan Konsumen yang dulu di Februari 85 persen, sekarang sudah 104,4 persen.
Mobilitas bulanan, di Februari masih minus dua persen, sekarang sudah 5,2 persen. Indeks Penjualan Ritel juga tumbuh 12,9 persen. Konsumsi semen juga tumbuh 19,2 persen. Penjualan kendaraan niaga tumbuh 783 persen. Kenaikan angka-angka itu menurutnya sangat fantastis kenaikannya.
Oleh sebab itu, kebijakan PPKM Darurat ini mau tidak mau harus dilakukan karena kondisi-kondisi di atas.
“Seperti tadi disampaikan juga oleh Ketua Kadin, kita semua masih optimistis bahwa di kuartal kedua, dari yang sebelumnya kuartal satu minus 0,74 persen, di kuartal kedua kita masih optimistis akan tumbuh InsyaAllah kurang lebih 7 persen,” pungkas Jokowi.