JAKARTA – Berbagai upaya dilakukan BRI untuk terus memberikan akses keuangan seluas-luasnya dan memacu inklusi keuangan khususnya bagi masyarakat di tataran bawah, serta wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Agen BRILink memegang peran besar untuk mewujudkan visi bank dengan jaringan terluas di Tanah Air tersebut.
Seperti diketahui, Agen BRILink adalah representasi perluasan BRI melalui jalinan kerjasama dengan nasabah. Nasabah BRI yang menjadi Agen BRILink dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara langsung dengan sistem daring. Konsep kerjasama ini menawarkan sharing fee kepada para Agen BRILink.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan Agen BRILink benar-benar menggerakan ekonomi masyarakat di tataran bawah, khususnya bagi nasabah yang menjadi agen. Saat ini, jumlah agen BRILink di seluruh penjuru negeri mencapai lebih dari 458 ribu seluruh Indonesia.
Pada 2015 saat Agen BRILink masih berjumlah 50 ribu, volume transaksi baru mencapai Rp35 triliun. Nominal transaksi melejit drastis menjadi Rp673 triliun pada 2019. Bahkan, kendati ekonomi dihadang pandemi volume transaksi Agen BRILink mampu mencapai Rp800 triliun pada 2020. Selain mengoptimalkan layanan Agen BRILink sebagai ujung tombak layanan kepada masyarakat, BRI yakin model bisnis ini terus mewujudkan sharing economy dan percepatan inklusi keuangan. Sunarso menyampaikan bahwa jika BRI saja mendapat fee sekitar Rp1 triliun maka setidaknya fee yang dinikmati masyarakat diperkirakan mencapai tiga kali lipatnya.
“Dalam waktu 3 bulan sampai Maret 2021, volume transaksi lewat warung-warung itu (Agen BRILink) mencapai Rp250 triliun. Dan kami targetkan memang tahun ini bisa mencapai Rp1.000 triliun. Volume transaksi lewat warung-warung agen BRILink tahun lalu mencapai Rp800 triliun. Dan itu benar-benar menggerakan ekonomi di masyarakat terutama yang menjadi agen dan menjadi perwakilan cabang dari BRI,” katanya.
Melihat peran besar dalam inklusi keuangan pihaknya memberi garansi bahwa pelayanan Agen BRILink akan terus berkembang dan berinovasi sesuai kebutuhan nasabah.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah membentuk ekosistem Ultra Mikro (UMi) melalui BRI, Pegadaian dan PNM. Integrasi ekosistem tersebut akan pula mengoptimalkan jejaring Agen BRILink dalam memperkuat peran masing-masing perusahaan pelat merah tersebut dalam menjaring pasar mikro dan ultra mikro di seluruh Indonesia.