JAKARTA – Banyak jalan menuju Roma, begitulah kata pepatah yang memiliki arti banyak cara mencapai suatu tujuan. Artinya, perlu mencoba berbagai metode untuk bisa meraih kesuksesan, termasuk dalam urusan akademis.
Seperti ketika belum lolos dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hal itu tidak perlu dirisaukan. Sebab, masih banyak perguruan tinggi yang menawarkan jurusan dan prospek kerja yang baik.
Salah satu perguruan tinggi yang menawarkan hal tersebut adalah Universitas Bina Nusantara (Binus) dengan jurusan Cyber Security dan Teknologi Game. Dekan Teknik Informatika Universitas Binus Fredy Purnomo menjelaskan, awal pembukaan dua jurusan tersebut adalah karena peminatnya yang membludak untuk fakultas Teknik Informatika.
”Kebetulan industri itu butuh teknik yang spesifik. Ketika buka jurusan game, kita menjawab kebutuhan rekan-rekan industri game di Indonesia, karena lebih banyak publisher, lebih banyak impor, dengan semangat bahwa kita ingin
mengembangkan komunitas tidak hanya gamer,” jelas Fredy kepada JawaPos.com.
Untuk jurusan Teknologi Game, yang dipelajari adalah programming sebagai dasar. Kemudian, ada aspek art and desain, dalam materi ini tidak harus jago gambar, namun mengetahui mana gambar yang cocok untuk game dan mudah digunakan orang.
”Yang utama dari program ini adalah lebih ke arah game desainer, tapi merancang sebuah permainan, banyak permainan yang cukup menggunakan pensil dan kertas. Bisa menciptakan sebuah moda permainan yang menarik, bisa diuji coba dengan kertas dan pensil, papan board game, dadu, jadi diciptakan permainan fisiknya, baru itu diimplementasikan (digital),” ujar Fredy.
Sementara itu, untuk jurusan Cyber Security dibentuk atas dasar keprihatinan bahwa di dunia itu sudah mulai banyak perang digital. Sebagai gambaran, di Amerika Serikat ada 30 ribu tentara cyber, kemudian di Tiongkok ada 3 juta tentara cyber yang ketika diserang lewat digital, akan diantisipasi tim cyber security.
”Di Indonesia ketika 2015 masih sporadis dan personal, punya hacker yang baik yang membantu melacak situs negara yang di-hack. Dengan semangat itu, kita mau membantu negara kita supaya kita punya tentara yang akan mengamankan itu semua, mengembangkan potensi anak muda ke arah yang lebih baik. Suatu saat polisi dan tentara juga kena serangan ada yang melawan,” ucap Fredy.