Tutup Sementara, IGD RSUD Cibabat Tak Terima Pasien Umum

CIMAHI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat terpaksa menutup sementara Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pasien umum. Kebijakan itu dibuat untuk keselamatan pasien dan pegawai rumah sakit.

Pelayanan IGD rumah sakit regional yang terletak di Jalan Jenderal Amir Machmud Kota Cimahi itu susah dilakukan sejak 18 hingga 24 Juni mendatang. IGD RSUD Cibabat hanya fokus melayani pasien COVID-19.

Direktur Utama RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono mengatakan, pasien COVID-19 yang masuk ke RSUD Cibabat belakangan ini cukup melonjak. Sehingga untuk mencegah penularan terhadap pasien umum, pihaknya terpaksa hanya melayani pasien COVID-19 di IGD.

“Jangan sampai pasien datang dengan keluhan magh malah bawa oleh-oleh COVID-19. Jadi saya putuskan tutup dulu IGD, fokus untuk COVID-19,” terang Sukwanto, Minggu (20/6).

Meski IGD ditutup sementara untuk pasien umum, terang dia, pasien masih bisa melakukan rawat jalan. Sebab, semua poli yang ada tetap melayani pasien dengan protokol kesehatan yang ketat.

Diakui Sukwanto, keterisian bed atau tempat tidur khusus pasien COVID-19 di rumah sakit yang terletak di Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi itu sudah overload seiring meningkatnya masyarakat yang terpapar virus tersebut.

Tercatat hingga Sabtu (19/6/2021) pukul 18.00 WIB, nyaris semua sudah terisi. Dari mulai kategori merah dewasa sudah terisi semua dari 2 bed yang tersedia. Sementara untuk kategori merah anak sudah terisi 3 dari 4 kapasitas bed.

Kemudian untuk kategori kuning dewasa A3, B3 dan C6 ada 51 kapasitas bed, dan semuanya terisi. Begitupun untuk kategori kuning anak dari 6 bed yang tersedia semuanya sudah terisi penuh.

Terakhir, ruang obstetri A2 dan ginekologi B3 susah terisi penuh juga dari 9 bed yang ada.

Lebih parahnya lagi, hingga Sabtu (19/6/2021) ada ada 29 pasien COVID-19 yang menjadi daftar tunggu untuk masuk ke ruang perawatan. Jumlah pasien setiap harinya selalu fluktuatif sebab ada yang masuk dan keluar.

Pasien berasal dari berbagai daerah. Seperti Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Bandung Barat.

“Memang penuh. Saya lihat ada daftar tunggu mau masuk ruang perawatan,” ucap Sukwanto.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan