Salatlah dengan Khusyuk dan Tumaninah, Jangan Mencuri Salat!

Rasulullah shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Paling dekat seorang hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia bersujud. Maka perbanyaklah do’a (saat bersujud).” (HR. Muslim).

Dalam hadist yang lain disebutkan, “Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya bila sujud sekali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu dosa.” (HR. Muslim).

Dalam hadis yang lain dinyatakan, “Saat seorang hamba berdiri untuk menunaikan salat semua dosanya didatangkan kepadanya, lalu diletakkan di atas kepala dan kedua pundaknya. Dan ketika ia rukuk atau sujud, dosa-dosa itu berjatuhan darinya. Jadi seakan-akan kekhusyukan adalah penghapus yang menghapus dosa yang telah lalu.

Abdurra’uf al-Manawi mengaitkan ini dengan masalah kekhusyukan dalam salat. Ia berkata, “Maksud hadis ini ialah ketika ia telah menyelesaikan satu rukun salat secara sempurna, maka satu unsur dosa terhapus darinya. Hingga ketika ia telah menunaikan salatnya dengan sempurna, semua dosanya pun terhapus secara sempurna pula. Ini berlaku bagi orang yang menunaikan salat dengan memenuhi semua syarat dan rukunnya serta bisa khusyuk.

Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila seorang hamba berdiri dalam salatnya, maka ditaburkan di atas kepalanya kebajikan hingga ia rukuk. Apabila ia rukuk maka ia diselimuti oleh rahmat Allah hingga sujud. Orang yang bersujud (dalam salatnya) berarti ia sedang sujud di hadapan Allah Swt. karena itu hendaknya ia meminta dan mendekatkan diri (kepada-Nya).” (HR. Abu Sa’id ibnu Manshur melalui Abu Ammar secara mursal).

Dalam hadis lain disebutkan bahwa salat itu adalah mikrajnya orang mukmin. Tidaklah heran apabila dalam hadis ini disebutkan bahwa bilamana seorang hamba melakukan salatnya, maka rahmat dan kebajikan diturunkan kepadanya dan meliputi seluruh tubuhnya.

Dalam hadis lainnya disebutkan bahwa saat-saat yang paling dekat bagi seorang hamba terhadap Rabbnya ialah sewaktu ia sedang bersujud. Bilamana seseorang sedang salat, berarti ia sedang bermunajat kepada Allah dan berada di dekatnya, dan lebih dekat lagi sewaktu ia dalam keadaan bersujud. Oleh karena itu, maka dianjurkan hendaknya ia memohon kepada Allah sewaktu ia sedang bersujud, niscaya doanya akan dikabulkan.

Tinggalkan Balasan