Bandung Umumkan Siaga 1, Prokes Harus Diperketat

BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah menetapkan status siaga 1 waspada Covid-19 untuk wilayah Bandung Raya. Hal itu menyusul lonjakan kasus aktif Covid-19 terutama di dua kabupaten yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.

Berdasarkan pemetaan data Covid-19 wilayah Bandung, total kasus terkonfirmasi per-15 Juni 2021 sebanyak 21.021 dengan kasus konfirmasi aktif 1.272, sembuh 19.382 dan meninggal 367. Sedangkan, suspect dipantau 2.248 dan kontak erat dipantau 972.

Atas hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun meminta kepada masyarakat Jabar, khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya untuk lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) 3M. Yakni memakai masker, menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak.

“Ini harus menjadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar. Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali,” ujarnya, Kamis (17/6).

Apalagi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India dan masuk ke Indonesia. Hal itu ditekankan agar dapat menjadi perhatian bersama dalam upaya mengantisipasi terjadinya penularan.

Muhadjir mengakui telah terjadi lonjakan kasus di beberapa daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa termasuk salah satunya, yaitu Jabar. Presiden pun meminta perhatian khusus, mengingat hal itu terjadi disinyalir dampak dari arus mudik lebaran lalu.

“Sebagian akibat arus balik mudik karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19 kemudian menciptakan kluster keluarga. Ada juga kluster acara keluarga termasuk pesta pengantin dan kluster ziarah. Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat kluster ziarah,” tuturnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menambahkan bahwa akibat keteledoran dan ketidakpatuhan terhadap prokes akan dapat semakin mempersulit keadaan. Kasus Covid-19 di Jabar terutama wilayah Bandung Raya akan semakin tidak terkendali.

“Ini sebetulnya hikmah, kalau taat terkendali, kalau tidak taat ini adalah contohnya (kasus Covid-19 melonjak). Jadi mau seganas apa jenisnya, kuncinya disiplin,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan