BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, perubahan tutup lahan dari tahun 2000 sampai 2018 terus mengalami perubahan.
“Dalam kurun 18 tahun hutan primer di Jabar berkurang 300 HA per tahunnya. Jumlah pengurangan ini setara dengan satu kali luas lapangan sepak bola,” ucap Setiawan di Bandung, Rabu (16/6).
Ia menjelaskan, pengalih fungsian lahan marak terjadi seiring dengan banyaknya populasi masyarakat di Jabar.
Saat ini, kata dia, penduduk Jabar hampir 50 juta. Sehingga sektor lahan menjadi tertekan.
“Untuk menampung 50 juta orang itu memerlukan lahan-lahan. Akhirnya yang menjadi korban lahan yang asalnya hutan konservasi menjadi lahan untul hunian,” jelasnya.
“Biasanya skuennya dari hutan menjadi perkebunan, perkebunan menjadi pertanian, pertanian menjadi rumah. Itu yang saya pelajari bagaimana perubahan serbaguna lahan dari hutan sampai dengan perumahan,” tambahnya.
Dampaknya, ucap dia, setelah pengalih fungsian lahan tersebut, lahan resapan air terus berkurang. “Perubahan tataguna ini yang tadinya lahan resapan air atau parkiran air namun airnya habis untuk kita huni. Akhirnya si air ini akan meresap kemana,” ucapnya.
Sebagai contoh, lanjut dia, lebih dari 1 juta HA lahan kritis. Rasa-rasanya hampir mirip keadaanya seperti provinsi di Indonesia mengalami tekanan terkait tata guna lahan dan lahan kritis.
“Kita bisa melihat kebakaran hutan di wilayah Sumatra atau Kalimantan, itu akibat bahwa air serapannya ke bawah dampaknya fenomena banjir semakin terjadi. Ketika masuk musim kering, tidak ada air yang tersimpan tempat baik sehingga memicu kebakaran ketika musim panas,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan menyerahkan 10.000 bibit pohon dan tanaman buah kepada kelompok tani Tricipta Tani. Hal tersebut sebagai tindak lanjut program gerakan tanam dan pemeliharaan 50 juta pohon.
“Program gerakan tanam dan pemeliharaan 50 juta pohon sebetulnya mau dilauncung kemarin saat bulan maret bersama pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tapi karena ada Wabah Covid-19 sehingga ditunda,” ucap Epi.
Dikatakan Epi, bahwa pada musim ini seluruh karyawan dan ASN Dinas Kehutanan Jawa Barat sudah berkontribusi mendonasikan sebanyak 6.000 pohon. Sebab, 1 ASN itu mendonasikan 10 pohon.