Ratusan Pegawai Kena Rotasi, Dewan Bakal Panggil Pemkot Cimahi

CIMAHI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi bakal memanggil Pemerintah Kota (Pemkot Cimahi) berkaitan dengan rotasi dan promosi terhadap ratusan pegawai yang dilakukan pada Jumat (11/6).

Pemanggilan rencananya bakal dilakukan pada Rabu (16/6). Wakil rakyat itu bakal meminta penjelasan pihak eksekutif perihal alasan melakukan rotasi.

Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain mengatakan, dalam undang-undang rotasi dan mutasi sangat diperbolehkan dan menjadi kewenangan dari seorang kepala daerah. Namun, pihaknya tetap akan meminta penjelasan.

“Sebagai legislatif kita akan meminta penjelasan lebih detail rotasi ini. Kita akan undang (Pemkot Cimahi). Dijelaskan tentang segala sesuatunya,” kata Azul, sapaan Achmad Zulkarnain, Minggu (13/6).

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana melantik 270 pegawai akhir pekan lalu.

Rinciannya, sebanyak 49 orang dikukuhkan kembali, 45 orang mendapat promosi, 139 di-rolling dan 20 orang P3K yang baru dilantik.

Dikatakan Azul, proses rotasi mutasi wajar jika ada pegawai yang merasa kecewa dengan kebijakan ini.

Namun, sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), kata dia, harus profesional.

Dirinya meminta para pegawai yang dirotasi maupun mendapat promosi mampu meningkatkan kinerjanya untuk mewujudkan dan mencapai Rencana Kerja Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.

“Kita berharap posisi yang baru meningkatkan kinerja dan pencapaian target visi misi sampai 2022 ini,” tukas Azul.

Sebelumnya, Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan rotasi dan promosi ini merupakan penyegaran bagi ASN yang sudah lama melaksanakan tugas di bidangnya agar mendapat suasana baru dalam jabatan yang baru.

“Tujuannya untuk mendorong pembangunan di Kota Cimahi agar beragam program lebih cepat terlaksana,” ujarnya.

Ngatiyana meminta para pejabat tersebut untuk mengedepankan fakta-fakta yang riil dalam berkomunikasi.

Bahwa, katanya, seorang pemimpin harus selalu menyampaikan segala sesuatu sesuai dengan fakta yang sesungguhnya melalui komunikasi yang sepenuh hati, jujur, dan terbuka.

“Menjadi seorang pemimpin tidak hanya dituntut pandai mengatur, tetapi juga paham akan aturan dan taat terhadap aturan, serta menegakkannya dimanapun dia berada,” tuturnya. (fey)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan