Pusat Isolasi Pasien COVID-19 di Cimahi Terancam Kolaps

CIMAHI – Perkembangan kasus COVID-19 di Bandung Raya kian mengerikan. Terjadi lonjakan kasus dalam sebulan terakhir ini. Tren tersebut beriringan dengan naiknya Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian di Pusat Isolasi pasien COVID-19.

Salah satunya di pusat Isolasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) BPSDM Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi. Keterisiannya hingga kini sudah mencapai 80 persen dari kapasitas.

Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Jumat (11/6), jumlah pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di BPSDM Jawa Barat mencapai 144 orang. Jumlah itu naik drastis dari awal bulan Juni yang hanya 54 orang.

“Ada lonjakan pasien sangat terasa. Terutama pascalibur Hari Raya. Sampai hari ini 144 orang. Persentasinya sudah 80 persen dari kapasitas 180 orang,” ungkap Penanggungjawab Satuan Pelayanan Isolasi Mandiri Jawa Barat, Hadi Rahmatsyah, Jumat (11/6).

Dikatakan Hadi, pasien COVID-19 yang dirawat di Pusat Isolasi BPSDM Jawa Barat berasal dari berbagai daerah di Bandung Raya. Seperti dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Bandung, dan Kota Cimahi.

“Memang saat ini klaster keluarga sangat dominan. Jumlah pasien di atas 60 tahun ada 5 orang, di bawah 5 tahun ada 2 orang. Sisanya usia 6-60 tahun,” terangnya.

Menurut Hadi, jika melihat tren perkembangan kasus di Jawa Barat, kemungkinan besar Bed Occupancy Rate (BOR) di Pusat Isolasi BPSDM Jabar akan terus mengalami peningkatan.

“Trennya dalam 10 hari terakhir luar biasa meningkat. Sehingga kemungkinan untuk bertambah lagi masih ada,” ujarnya.

Hadi melanjutkan, semua pasien Covid-19 yang diisolasi di BPSDM Jabar merupakan kategori tanpa gejala dan gejala ringan. Sesuai aturan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pasien akan menjalani perawatan 10-13 hari.

“Kita pakai standar Kemenkes, bahwa yang isolasi 10 hari setelah dinyatakan positif. Bila ada gejala ditambah 3 hari,” beber Hadi.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan, tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 sudah mencapai 76,47 persen. Tingkat keterisian itu meningkat dibanding sebelumnya.

“Keterisian rumah sakit 76,47 persen. Rencananya RSUD Cibabat mau nambah 20 bed. Kita siapkan apabila ada lonjakan,” terangnya.

Tinggalkan Balasan