BANDUNG – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Bandung, Dewi Basmala Gatot mengatakan, saat ini keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di tempatnya sudah terisi 100 persen.
“Untuk Covid-19 itu memang sekarang betul-betul mengerikan. Di Al Ihsan ketersediaannya adalah 151 tempat tidur, saat ini BOR 100 persen,” ucap Dewi dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Jumat (11/6).
Semua full. Utilitas terpakai semua. Itu juga masih ada 20 pasien di IGD sedang screening untuk menentukan apakah bisa isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit,” kata Dewi dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Jumat (11/6).
Ia menyebutkan, dari 151 tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakitnya dan saat ini semuanya sudah terisi penuh dan 20 orang lainnya masih menunggu untuk screening pada Jumat pagi.
“Semua full. Utilitas terpakai semua. Itu juga masih ada 20 pasien di IGD sedang screening untuk menentukan apakah bisa isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit,” sebutnya.
Dijelaskannya, maksud dari kondisi Covid-19 yang mengerikan atau banyak yang datang dalam kondisi buruk, bahkan meninggal di IGD.”
Jadi dia sudah lama sakit di rumah, tidak terdeteksi, atau terlambat ke rumah sakit,” ujarnya.
Dikatakannya pula mayoritas pasien Covid-19 yang dirujuk atau datang ke rumah sakit itu sudah dalam kondisi kritis atau membutuhkan perawatan intensif.
“Jadi mayoritas atau banyaknya itu pasien yang datang ke kami (RSUD Al Ihsan) sudah dalam kondisi parah atau kritis sehingga langsung memerlukan perawatan intensif di ICU,” kata Dewi.
Ia mengatakan, banyak pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Al Ihsan dalam keadaan gawat dengan saturasi oksigen yang rendah, sehingga pasien telat mendapatkan penanganan dan mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala Covid-19 dan langsung melakukan skrining apabila mengalami gejala Covid-19.
Dengan begitu, pasien Covid-19 akan cepat mendapatkan penanganan dan perawatan.
“Banyak yang datang dalam kondisi berat. Kadang ada yang meninggal dunia (saat mendapat penanganan) di IGD,” katanya.