Terpapar Sinar Matahari Bisa Meningkatkan Kadar Gula Darah

JAKARTA – Diabetes tipe 2 menuntut seseorang harus ekstra hati-hati dengan berbagai aspek.

Salah satu aspek tersebut adalah faktor risiko yang kurang dikenal yang meningkatkan kadar gula darah seseorang.

Peluang seseorang terkena diabetes tipe 2 sangat tergantung pada kombinasi faktor risiko seperti gen dan gaya hidup.

Meskipun seseorang tidak dapat mengubah faktor risiko seperti riwayat keluarga, usia, atau etnis, tapi kita dapat mengubah faktor risiko gaya hidup seputar makan, aktivitas fisik, dan berat badan.

Kini terbakar sinar matahari menjadi faktor risiko lain yang diketahui bisa meningkatkan kadar gula darah.

Ketika seseorang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 memahami kadar gula darah mereka dan pentingnya menjaga mereka di cek kemungkinan akan menjadi bagian dari hidup kita.

Dilansir dari bisnis.com, banyak faktor gaya hidup dapat merusak kadar gula darah termasuk diet, aktivitas, stres atau penyakit.

Kondisi rumit bisa tampak seperti teka-teki karena beberapa faktor mengejutkan lainnya dapat meningkatkan gula darah, termasuk sengatan matahari.

Banyak yang tidak menyadari bahwa sengatan matahari sebenarnya dapat meningkatkan kadar glukosa gula darah.

Inilah sebabnya mengapa penting bagi penderita diabetes tipe 2 untuk berhati-hati saat berada di bawah sinar matahari dan menghindari terbakar sinar matahari.

Sunburn menyebabkan rasa sakit fisik dan rasa sakit membuat tubuh stres. Saat tubuh mengalami stres, kadar glukosa darah cenderung meningkat.

Saat berada di bawah sinar matahari, tubuh kita mengalami stres dan rutinitas normal seseorang kemungkinan akan terganggu.

Mengawasi lebih dekat pada kadar glukosa darah memberi kita kesempatan untuk merespons lebih cepat dan menjaganya tetap terkendali.

Berada di bawah sinar matahari juga dapat meningkatkan kadar glukosa darah melalui dehidrasi. Ketika tubuh menjadi panas, ia berkeringat, yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi juga membuat tubuh stres dan dapat menyebabkan kadar glukosa darah lebih tinggi.

Para ilmuwan berhipotesis bahwa dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan hormon vasopresin, yang mendorong ginjal untuk menahan air dan hati untuk memproduksi gula darah, berpotensi mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur insulin dari waktu ke waktu. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan