“Peran teknologi informasi dalam hal ini sangat penting, di mana dapat memberikan daya tarik dan kemudahan kepada para wisatawan, baik dari dalam negeri ataupun luar negeri yang akan berkunjung mencari objek wisata, oleh-oleh dan penginapan,” urainya.
Menurutnya pemerintah daerah juga saat ini tengah fokus terhadap pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi UMKM, pemberian izin UMKM dan koperasi, sebagai bentuk penguatan pengusaha. Sehingga, lanjut Kang DS, diharapkan para pelaku usaha mampu bertahan, bertumbuh, beradaptasi serta berkembang di situasi pandemi Covid-19 seperti ini.
“Dengan adanya jaringan generasi kelima ini, jika dapat dimanfaatkan secara baik, tentunya akan lebih mengoptimalkan upaya-upaya pemulihan ekonomi tersebut,” kata dia.
Sebagai langkah awal pemerintah khususnya Kabupaten Bandung tidak hanya akan melakukan upaya mempersiapkan dari segi teknologi internetnya saja. Namun juga ke depan akan mengupayakan kesiapan sektor industri, standarisasi melalui regulasi, infrastruktur pendukung memadai, penganggaran, serta sumberdaya manusia agar dapat dipahami masyarakat. Pihaknya menyadari bahwa dalam mengimplementasikan hal-hal tersebut tidak mudah.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku pemerintah daerah. Maka dari itu kami mengharapkan dukungan baik dari PT Telkomsel maupun dari Telkom University untuk menyelesaikan tangtangan tersebut, sehingga layanan 5G ini dapat kami manfaatkan secara maksimal dan fitur-fiturnya dapat dioperasikan dengan baik. Tidak hanya untuk gaming saja, namun ke depannya dapat mendongkrak ekonomi daerah, mendukung pembangunan sektor kesehatan, pendidikan, hingga pertanian,” ungkap Kang DS.
Ia berharap dengan adanya layanan 5G ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan masyarakat Kabupaten Bandung, melalui implementasi teknologi jaringan seluler terkini yang dapat mengubah tantangan menjadi peluang melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Juga dalam meningkatkan kualitas layanan pemerintah kepada masyarakat, sekaligus mendorong ekosistem digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan,” tutup Kang DS. (yul)