Miliki Ciri Khas Kopi yang Menarik, Petani di Desa Jatiroke Sumedang Harapkan Perhatian Pemerintah

SUMEDANG – Kopi dari Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang miliki cita rasa menarik.

Alih-alih merasa pahit saat diminum, justru kopi yang telah diolah di Desa Jatiroke memiliki rasa yang dominan asam.

Salah satu petani kopi di Desa Jatiroke, Cucu Supriatna, 38 mengatakan hal itu karena jenis kopi yang ditanam berjenis Arabica.

“Yang ditanam di sini jenisnya Arabica Sigalaruntang, jadi emang pasti gak akan pait banget kerasanya,” ujar Supriatna pada Selasa (1/6).

Selain karena jenis kopi Arabica, menurut Supriatna kondisi tanah dan perawatan pohon hingga proses pengolahan juga dapat mempengaruhi hasil kopi.

“Misal kalau udah jadi ceri (matangnya buah kopi berwarna merah, red) diolahnya pake cara natural bakal beda sama cara honey (buah kopi dikupas dan dikeringkan) bakal beda hasilnya, rasanya,” kata Supriatna.

Ia juga menjelaskan dalam proses penanaman pohon kopi hingga siap panen membutuhkan waktu yang tidak singkat.

“Dari awal bibit nunggu setahun dulu sampai berbunga dan tumbuh calon buah. Dari situ tahun berikutnya baru tumbuh buah,” ucap Supriatna.

Menurutnya yang membutuhkan kesabaran saat menanam pohon kopi adalah ketika sudah mulai tumbuh calon buah, karena katanya agar sampai menjadi buah perlu waktu sekira dua tahun lamanya.

Melalui pantauan wartawan Jabar Ekspres di kebun kopi Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang saat mencicipi hasil olah para petani memang rasa dari kopi tersebut cenderung lebih asam daripada pahit.

Sementara itu, Supriatna menerangkan jika proses penanaman pohon kopi di Desa Jatiroke lebih fokus menggunakan pupuk kandang.

Menurutnyam, treatment tersebut guna mendapat hasil kopi yang lebih baik.

Dalam memasarkan hasil kopinya, Supriatna mengaku menjual ke tengkulak dengan harga Rp 7 ribu rupiah per 1 kilo gram.

“Dijual sekarang harganya lagi lumayan, Rp 7 ribu per kilo. Yang hasil panen aja gak diolah, jadi yang bentuk ceri,” tuturnya.

Supriatna berharap, agar ke depannya para petani kopi dapat dibimbing oleh pemerintah baik dalam pengolahan tanaman hingga proses pembuatan kopi yang lebih modern. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan