BANDUNG – Kondisi penanggulangan pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Barat saat ini dalam kondisi yang sedikit mengkhawatirkan. Tercatat, kenaikan kasus Covid-19 kembali terjadi di Jabar.
Sempat terjadi kehebohan saat dan pasca libur lebaran. Sejumlah oknum tetap pergi mudik dan menembus penyekatan. Hal ini menjadi pemicu kenaikan Covid-19 yang cukup signifikan.
Kenaikan kasus Covid-19 di Jabar tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam Rapat Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, yang diselenggarakan di Makodam III, Kota Bandung, Senin (31/5).
“Terjadi kenaikan cukup signifikan dalam Bed Occupancy Ratio (BOR) biasanya naiknya sepersen, minggu ini naiknya 8 persen dari 30,6 menjadi 38,2 persen,” ucapnya.
Ridwan Kamil tak menampik bila kebocoran mudik adalah faktor utama di balik kenaikan tingkat keterisian rumah sakit tersebut.
“Ini adalah imbas dari libur dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Dan mudah mudahan jadi pembelajaran bahwa apa yang dulu kita upayakan adalah untuk menghindari hal-hal seperti ini,” lanjut Ridwan Kamil.
Menurut data yang diperoleh dari Pikobar, hingga tanggal 30 Mei 2020 tercatat Kabupaten Bogor sebagai penyumbang angka kasus terkonfirmasi tertinggi dengan total 5063 kasus.
Adapun Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan kasus terkonfirmasi paling sedikit yakni berjumlah 312 orang positif dan dalam perawatan serta isolasi.
Gubernur pun menyampaikan bahwa dengan terdatanya kasus ini maka ia menyatakan siaga satu untuk kembali bisa menormalisasi keadaan Jawa Barat di tengah pandemi.
“Suasana hari ini sedang siaga satu, karena berita kurang menyenangkan ini,” tandasnya. (MG7)