Kesadaran atas kesehatan mental atau mental health awareness akhir-akhir ini menjadi isu sensitif yang penting untuk dibahas. Meskipun tidak semua orang bisa menanggapi masalah ini dengan tepat, ada baiknya untuk tetap mengedukasi dan membuka diri terhadap pandangan baru.
Masalah kesehatan mental juga menjadi salah satu momok dalam dunia selebriti, terutama K-pop yang seakan selalu menuntut para idol menjadi sosok sempurna di mata penggemar. Terkait hal itu, Jay B GOT7 mengutarakan pandangannya tentang kesehatan mentalnya dan bagaimana ia melaluinya.
Dilansir dari Koreaboo, dalam sebuah wawancara dengan Allure, Jay B dari GOT7 mendapat kesempatan untuk membahas kesehatan mental. Inilah pandangannya mengenai hal tersebut, apa yang dia pelajari, dan apa yang menurutnya harus diketahui orang lain.
Selama wawancara, dia menceritakan tentang bagaimana ia mencari pengobatan untuk gangguan depresi dan kecemasan. Selama empat tahun terakhir, dia merasakan tekanan ekstrim untuk menjadi seorang artist yang sempurna.
Seiring waktu, dia telah belajar untuk menjadi lebih percaya diri dan terbuka tentang berbagi jenis emosi tersebut dengan dunia. Dia berharap usahanya untuk berterus terang mengenai emosi dan kesehatan mentalnya bisa membantu orang lain mendapatkan kepercayaan diri mereka. Ia juga berharap bisa memotivasi mereka untuk berkomunikasi secara lebih terbuka.
“Aku ingin semua orang merasa cukup percaya diri untuk berbicara tentang jenis masalah yang mereka miliki. Aku ingin menjadi seseorang yang dapat membantu menyampaikannya untuk mereka,”kata Jay B dalam wawancara.
Member GOT7 tersebut telah bekerja untuk mengubah pandangannya tentang emosinya, belajar mengevaluasinya daripada menerimanya sebagai fakta, dan mampu mengekspresikan emosi ini dengan orang terdekatnya.
“Aku memikirkan emosiku sekali lagi sebelum membuat keputusan akhir tentang diri sendiri. Mungkin aku merasa sedikit tertekan, tetapi aku akan berpikir, ‘Oh, apakah ini benar? Mari pikirkan tentang ini lagi. ‘Yang terbaik adalah mengetahui di mana dirimu berada, statusmu, atau perasaanmu. Penting juga bagi orang lain untuk mengenalmu,”terangnya.
Adapun tekanan yang dihadapinya sebagai seniman, ia berusaha untuk tidak membiarkan hal itu merembes ke dalam kehidupan pribadinya dan identitasnya sendiri sebagai manusia.