Menko Airlangga Lepas Bantuan Oksigen Tahap 2 Untuk India

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bantuan tahap kedua berupa 2.000 tabung gas oksigen dengan kapasitas 6 meter kubik atau setara 40 liter untuk India merupakan bentuk solidaritas antar bangsa di tengah pandemi COVID-19.

“Kita menjadi kawan di kala senang dan susah. Ini juga sebagai pengingat dalam menghadapi pandemi kita harus menguatkan solidaritas dan bergandengan tangan agar pandemi bisa lebih mudah dihadapi dan segera diakhiri,” katanya di Jakarta, Jumat (28/5).

Airlangga mengatakan selama ini India telah banyak membantu Indonesia dalam memenuhi suplai vaksin Astra Zeneca yang diproduksi di negara tersebut melalui fasilitas multilateral COVAX.

India sendiri telah mencatatkan jumlah kasus COVID-19 mencapai 27,4 juta kasus dan menyebabkan sekitar 315 ribu kematian sejak 2020 sehingga menjadi negara dengan kasus kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Kasus aktif yang dihadapi India hingga saat ini masih berada pada kisaran 2,5 juta kasus aktif dan bahkan dalam satu pekan terakhir, dilaporkan tambahan 1,6 juta kasus baru.

Penyaluran bantuan oksigen tahap kedua ini terwujud melalui kerja sama dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) yang menyediakan 2.000 tabung oksigen dari total 3.400 tabung oksigen yang direncanakan untuk dikirimkan ke India.

Bantuan tahap pertama pada 10 Mei lalu telah disalurkan sebanyak 1.400 tabung oksigen ke India sehingga saat ini genap 3.400 yang dikirimkan ke India.

Beberapa perusahaan dan asosiasi atau yayasan juga menjadi partisipan seperti Asosiasi Gas Industri Indonesia, Samator, Sinar Mas, Indofood, dan Agung Sedayu Group.

Kemudian Yayasan Bakti Barito, First Resources, Inti Sumber Baja Sakti, Asia Pacific Rayon, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, dan Indorama Group.

Airlangga pun berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu waspada dan mengedepankan langkah-langkah antisipatif seperti adanya larangan mudik menjelang Idul Fitri lalu.

Tak hanya itu, ia menegaskan masyarakat juga harus tetap menegakkan kepatuhan dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 3M dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

Ia memastikan pemerintah akan terus memonitor perkembangan kasus dalam empat sampai lima minggu ke depan pasca libur Idul Fitri agar tidak terjadi kenaikan kasus kembali.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan