DEPOK – Perhelatan Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Depok rencana akan digelar pada 29 Mei 2021.
Banyak pencinta olahraga di Kota Depok sudah tak sabar menanti acara tersebut. Sejumlah nama kandidat pun mulai ramai diwacanakan.
Meski begitu, sebagian menilai pesyaratan yang diberlakukan untuk penjaringan calon Ketua KONI Kota Depok periode 2021-2025 itu dirasa cukup memberatkan.
Ketua Komunitas Masyarakat Pemerhati Olahraga (KOMPOR) Kota Depok, Anton Sujarwo kepada Jabar Ekspres mengaku tidak setuju dengan syarat yang ditetapkan panitia penyeleksi calon ketua KONI Depok.
Pasalnya, menurut dia, syarat dukungan yang diminta oleh panitia itu menjadi hambatan bagi peluang beberapa kandidat yang secara kapasitas sangat layak dan mumpuni untuk menahkodai KONI Kota Depok selama 4 tahun ke depan.
“Mereka meminta minimal dukungan 15 suara dari Anggota KONI, menurut saya ini jadi salah satu kendala,” kata Anton, Jumat (28/5).
Padahal, lanjut Anton, masalah serupa juga sempat terjadi pada pemilihan ketua KONI di Musorkot sebelumnya.
“Persyaratan Muscab yang lalu dengan 10 suara saja, memunculkan calon yg sangat minim, apalagi sekarang?” tukas dia.
Ia pun mempertanyakan dasar penyeleksian yang dinilai menyulitkan sejumlah kandidat potensial itu.
“Untuk calon, banyak insan olahraga kota Depok yang layak memimpin KONI, akan tetapi dapatkah mereka memenuhi persyaratan untuk maju sebagai ketua KONI?” tanya Anton.
Terlepas dari itu semua, ia berharap semoga siapapun yang terpilih nanti mampu membawa KONI lebih baik lagi ke depan.
“Sangat berharap Ketua KONI ke depan harus lebih baik lagi dan semakin memperhatikan Pengcab-pengcab (pengurus cabang) dengan program yang berkesinambungan. KONI Kota Depok butuh nahkoda yang lugas dan tegas untuk kemajuan olahraga di Kota Depok,” pungkasnya. (Mg12/hrs)