NGAMPRAH – Kunjungan wisatawan saat momen libur Hari Raya Waisak tampak sepi. Bahkan, suasana Lembang nampak seperti libur biasa tanpa ada kemacetan atau tingginya volume kendaraan.
Sepinya kunjungan wisatawan terpantau dari lengangnya arus lalu lintas di jalan utama Lembang. Padahal biasanya, Jalan Raya Lembang kerap tersendat akibat banyaknya wisatawan yang menghabiskan liburan di Lembang.
“Masih landai belum ramai. Sampai tengah hari ini saja (kemarin), pengunjung yang datang sekitar 200 orang. Padahal dalam kondisi normal, hari libur seperti ini bisa sampai ribuan,” kata Public Relations Dago Dream Park Revi Laurenvius di Lembang, kemarin.
Selama pandemi Covid-19 ini, objek wisata alam yang berlokasi di Jalan Dago Giri, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang ini mengalami penurunan pengunjung lebih dari 50 persen. “Libur Hari Raya Idulfitri saja sepi, pengunjung turun sampai 70 persen,” ujar Revi
Turun drastisnya tingkat kunjungan pada Libur Idulfitri lalu, karena adanya kebijakan mudik dengan diberlakukannya penyekatan di sejumlah titik.
Sementara wisatawan yang berkunjung ke Dago Dream Park sebagian besar justru berasal dari wilayah Jabodetabek. Sehingga dengan diberlakukannya penyekatan warga yang tinggal di Jabodetabek tak bisa berwisata keluar daerahnya.
“Kalau sekarang memang sudah tidak diberlakukan penyekatan, namun kunjungan wisatawan masih tetap landai. Bahkan masih jauh dibandingkan libur Idulfitri lalu,” ucapnya.
Objek wisata Dago Dream Park memiliki luas sekitar 13 hektare. Memiliki 27 wahana wisata, salah satunya Big Foot yang menjadi favorit bagi pengunjung.
“Kapasitas Dago Dream Park bisa memuat 10 ribu wisatawan. Sebelum pandemi, paling sepi seribu pengunjung perhari. Tapi sekarang paling banyak ratusan wisatawan,” tambahnya.
Ia mengatakan, untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, diberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Dimana pengunjung wajib memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh, jaga jarak. Di samping itu pengelola Dago Dream Park juga memperbanyak tempat cuci tangan. (mg6/drx)