JAKARTA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono angkat bicara terkait polemik ucapannya yang mengatakan konflik Palestina bukan urusan Indonesia.
Hendropriyono mengatakan, dia berbicara hal itu sebagai warga negara, bukan sebagai pejabat negara. Sebab dia melihat krisis akibat pandemi saat ini di tanah air, perlu mendapat perhatian serius.
“Saya bicara itu tidak sebagai kepala negara, tidak sebagai petugas atau penyelenggara negara, tidak. Saya bicara sebagai rakyat, anggota masyarakat,” kata AM Hendropriyono, dikutip FIN dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis (27/5).
Dia mengingatkan agar tidak terpikat dengan konflik Palestina dan Israel sebab dalam negeri sendiri pun masih perlu diperhatikan.
Dia mengatakan, COVID-19 di Indonesia saat ini telah memakan puluhan ribu jiwa. Sehingga dia menyesal sejumlah aksi demonstrasi solidaritas untuk Palestina. Sebab itu akan bisa menambah kasus COVID.
“Sekarang ini sudah 45.000 yang meninggal karena pandemi. Jadi untuk apa kalau kita masih berduyun-duyun, masih berdemonstrasi, dan menambah klaster. Bayangkan, baru beberapa hari lalu 45.000, sekarang sudah 49.000 dalam beberapa hari,” tuturnya.
Dia mengatakan, biarkan urusan Palestina dan Israel diurus oleh negara. Dia juga apresiasi Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri yang tegas mengatakan keberpihakan ke Palestina.
“Kalau urusan negara kan sudah ada kepala negara, menteri negara, biar dia yang mewakili negara dan ada bobotnya,” kata AM Hendropriyono.
“Kalau kita bergerak di jalanan kayak gini, bobotnya apa? Buat Palestina juga gak terima kasih kok, apa? Cuma secara moral aja kelihatan,” sambungnya. (Fin.co.id).