BANDUNG- Puncak Gerhana Bulan Super Blood Moon terjadi pada hari Rabu pukul 18.00. Hal ini dijelaskan langsung oleh Teguh Rahayu selaku Kepala BMKG Stasiun Bandung yang melakukan pengamatan, bertempat di Lereng Anteng Dago Bakery Punclut.
“Kami dari BMKG stasiun Geofisika Bandung melakukan pengamatan di Lereng Anteng ini kita mulai pengamatan mulai dari jam awal yaitu 15.40..Sedangkan kita mulai masuk ke fase gerhananya dimulai pukul 18.09 dan 18.18 menit kita bisa melihat fase puncak gerhana bulan totalnya. Nanti gerhana bulan totalnya akan berakhir pada 18.28,” jelasnya saat diwawancarai Rabu, (26/05/2021)
Saat pengamatan gerhana, cuaca di sekitar Punclut terpantau cerah dan tidak ada kendala terkait pengamatan.
“Sejauh ini cuaca mendukung sehingga pada puncak tadi kita bisa mengamati dengan jelas pergerakan bulannya,” katanya.
Teguh Rahayu menjelaskan, gerhana bulan ini merupakan fenomena alam pergerakan antara matahari bulan dan bumi, jadi tidak begitu signifikan berdampak pada alam. Hanya saja di pesisir pantai akan terjadi kenaikan tinggi gelombang. Contohnya di pesisir selatan Jawa Barat yang gelombang normalnya sekitar 1,5 meter – 2,5 meter untuk saat pengamatan terjadi peningkatan tinggi gelombang hingga 4 meter di pukul 07.00
“Wilayah pesisir selatan seperti Garut, Pangandaran itu mewaspadai untuk aktivitas di wilayah tersebut. Kami perkirakan tinggi gelombang sampai dengan 6 meter. Itu pengamatan sampai dengan tanggal 27 pukul 7 pagi,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan pengamatan ini merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui proses fenomena yang jarang terjadi.
“Hasil pengamatan jadi kita mengedukasi masyarakat bahwa ini ada fenomena langka. Tadi terlihat pada saat puncak gerhananya pukul 18.18 dan sebentar akan berakhir 18.28. cuaca mendukung jadi tadi terekam di kamera pun sangat jelas,” ungkapnya