Diketahui, pemegang saham lainnya PT. YKP bank bjb baru menyertakan modal sebesar Rp 200 juta dari kewajiban penyertaan modal sebesar 49 persen dari total modal dasar Rp 300 miliar. “Makanya kami minta PT. YKP bank bjb yang ikut menyerta modal harus cepat disetorkan,” tegasnya.
Disamping itu, dirinya mengingatkan PT. Jamkrida Jabar dalam penyertaan modal tersebut harus memiliki rencana bisnis yang jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Beberapa kali dalam rapat saya menyampaikan bahwa rencana bisnis harus terukur dan jelas. Jangan sampai berubah-ubah. Dari awal rapatpun saya sudah sampaikan itu,” paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT. Jamkrida Jabar Teguh Budiman angkat bicara soal rencana penambahan modal. Menurutnya, saat ini modal dasar belum terpenuhi sehingga perlu adanya penyertaan modal baru agar perusahaan semakin sehat.
“PT. Jamkrida Jabar saat ini modal dasar belum terpenuhi. Modal dasar PT. Jamkrida itu kan Rp 300 miliar, sesuai perda induknya. Sekarang baru yang memenuhi kuota baru Pemprov Jabar,” kata Teguh saat dihubungi Jabar Ekspres, Kamis (20/5).
Maka dari itu, kata dia, karena produktivitas PT. Jamkrida itu luar biasa. Maka harus segera mendapatkan suntikan modal, jika tidak gearing ratio bakal mentok. “Jika gearing ratio mentok, maka OJK (otoritas jasa keuangan) akan mencabut izin usaha operasional PT. Jamkrida ini,” katanya.
“Kalau izinnya dicabut, maka yang akan terjadi beban klaim yang menumpuk yang harus dibayarkan. Tapi perusahaan itu tidak bisa beroperasional, maka sangat berbahaya sekali,” tambahnya. (win/drx)