BANDUNG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung dijadwalkan bakal digelar pada Juli mendatang, hal ini sedang dipersiapkan dengan matang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung beserta jajarannya.
Pemkot Bandung memastikan kesiapan infrastruktur untuk SD dan SMP negeri sudah mencapai 100 persen.
Sedangkan kesiapan sarana dan prasarana penunjang PTM di sekolah swasta juga sudah mencapai 98. Kendati begitu, pelaksanaan PTM pada Juli mendatang menunggu izin dan kesiapan para orang tua.
Di sisi lain beberapa orang tua siswa di Kota Bandung mengaku masih khawatir untuk mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan PTM.
Salah satunya Maria (31) Warga Arcamanik dan Sumiati (40) Warga Cisaranten Endah, mereka mengaku masih khawatir anaknya akan terpapar virus jika ikut melaksanakan kegiatan PTM.
“Saya sih kurang setuju. Ya, memang kan gurunya dan tenaga pendidikan sudah divaksin, tapi yang lainnya gimana, apalagi saya anak dua sekolahnya juga beda ada yang di Kosambi sama Arcamanik,” ujar Maria saat diwawancarai di Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Selasa (18/05/2021)
“(Sekolah) yang di Kosambi itu kasihan, kan harus naik kendaraan umum atau ojek online. Nah dari situ gak tahu kan supirnya sehat atau enggak,” sambungnya.
Sama halnya dengan Maria, Sumiati yang memiliki anak serta bersekolah di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini merasa khawatir jika anaknya mengikuti PTM.
Menurutnya, jarak sekolah yang jauh dan harus ditempuh dengan menggunakan transportasi umum cukup membikin khawatir.
“Apalagi anak saya masih remaja, takutnya habis sekolah naik kendaraan umum, terus ke mana-mana dulu ketemu orang atau temen-temennya dan main dulu yang gak tahu positif atau enggak itu kan kita gatau,” jelasnya.
Berbeda dengan kedua orang tua sebelumnya, Widi (35) warga Cisaranten Endah, ia menyetujui dan mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan PTM di bulan Juli nanti
“Kalau bisa dipercepat ya, karena ya capek juga ngajar anak. Belum ini, belum itu, saya soalnya juga sambil kerja,” ujarnya.
“Belum juga kadang anak lebih nurut sama gurunya, lebih masuk kalau belajar sama gurunya, jadi lebih baik belajar di sekolah aja lah,” tambahnya.