Peristiwa Berdarah di Malam Takbiran, Berniat Nagih Hutang, Malah Tewas Dibacok

SUKABUMI – Gara-gara menagih hutang, Edi, 40, warga Tegalbuled, Kabupaten Sukabumi tewas malah tewas bersimbah darah. Diduga korban dihabisi oleh Tunggul Rahayu Purba, 24 pada malam lebaran, Rabu, (12/5).

Aksi sadis tunggul tidak berhenti begitu saja, Selain membunuh Edi, Tunggul diketahui juga membacok korban lainnya, Dariansyah, 32. Diketahui Edi dan Dariansyah berniat menagih utang kepada almarhum ayah pelaku.

Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif mengatakan, jajaran reskim berhasil meringkus pelaku pembacokan di area hutan, Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.

‘’Setelah dilakukan pengejaran serta penyisiran oleh tim gabungan anggota polsek dan Unit Jatanras Polres Sukabumi. Pelaku melarikan diri dari TKP pada malam takbiran lalu,” kata Kapolres Sukabumi Lukman seperti dilansir Sukabumiupdate.com (14/5).

Menurutnya, pelaku masih berstatus mahasiswa tersebut diketahui sempat berkelahi melawan dua penagih utang tersebut. Berbekal golok, pelaku menghabisi nyawa Edi dan melukai Dariansyah.

“Pada malam kejadian, pelaku ini sempat mendatangi ibundanya dulu dan menceritakan kedatangan korban yang berniat menagih utang almarhum ayahnya sebesar Rp 63 juta,” ucap Lukman.

“Korban berniat menagih utang almarhum ayah pelaku. Bahkan, ibu pelaku sempat mendapat informasi itu dari pelaku sendiri. Tidak lama terjadi keributan itu, ibu pelaku menyaksikan anaknya memegang senjata tajam dan menghabisi korban. Setelah itu, pelaku melarikan diri,” tutur Lukman menambahkan.

Sementara itu, satuan Reskrim Polres Sukabumi masih mendalami kasus pembunuhan sadis seorang pria yang terjadi di Kampung Cikiwul, Kabupaten Sukabumi.

“Saat ini kami masih melakukan penyidikan terhadap kasus ini dan tersangkanya pun sudah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan,” kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadilah.

Menurutrnya, motif pembunuhan yang terjadi di Desa Bojongsari, Kecamatan Jampangkulon ini masih dalam pengembangan.

Berdasarkan hasil visum, korban meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya.

Akibat luka yang cukup parah tersebut, korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) atau rumahnya.

Informasi yang dihimpun kasus ini terungkap saat warga mendengar suara teriakan di salah satu rumah warga.

Setelah ditelusuri asal teriakan tersebut, ternyata sudah ada salah seorang warga yang kondisinya terluka dan saat masyarakat melihat ke dalam rumah ada seorang lagi korban yang kondisinya sudah meninggal dunia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan