Kampung Toleransi di Kota Bandung, Antar Umat Beragama Saling Berbagi

BANDUNG – Kota Bandung memiliki sebuah Kampung Toleransi, salah satunya berada di Gang Ruhana RW 2, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong.

Kampung Toleransi diresmikan oleh Pejabat Sementara Wali Kota Bandung saat itu pada 11 Mei 2018, di Gang Ruhana terdapat tiga rumah ibadah yang lokasinya berdampingan, yaitu Gereja Pantekosta, Vihara Giri Metta dan Masjid Al Amanah.

“Rumah ibadah yang pertama kali ada itu Gereja tahun 1936, Vihara tahun 1945-an, Masjid mah baru tahun 2014, 2015-an, masuknya di RW 2. Keberadaan Masjid, Vihara dan Gereja itu di RT 2,” ujar Rini Ambawrulan, 65, Ketua RW 2 saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/5).

Rini Ambarwulan yang akrab disapa Tince ini mengatakan nama Kampung Toleransi merupakan hasil musyawarah antar para pemeluk agama yang ada di kampung tersebut.

Kerukunan yang terjalin di kampung toleransi yang berada di Gang Ruhana ini sudah terjalin dari dulu sampai sekarang.

“Dari sebelum disebut kampung toleransi juga, sudah tercipta toleransi. Malah kita gak tau juga itu namanya toleransi, jadi kebersamaan pas hari raya, pas imlek, begitu juga natal,” kata Tince.

“Hanya pas sepi itu pas tahun Covid aja. Tahun kemaren pas imlek itu sebelum Covid, kita di sini masih rame-rame masak-masak kayak pesta pokoknya mah,” sambungnya.

Tince menambahkan bahwa masyarakat di sini sama-sama membaur meski mereka berbeda keyakinan.

Meski jarak antara Gereja, Vihara dan Masjid saling berdampingan, tidak ada rasa terganggu meski mendengar suara adzan di masjid atau suara paduan suara yang ada di Gereja.

Mereka pun saling membantu jika ada perayaan hari besar di setiap agama.

Tince menceritakan, pada saat perayaan hari besar yang terjadi kemarin, Kamis (13/5) yaitu Hari Raya Idulfitri 1442 H yang bertepatan dengan Hari Kenaikan Isa Al Masih.

Kegiatan salat Idulfitri di Masjid Al Amanah dan kegiatan kebaktian di Gereja Pantekosta berjalan dengan khidmat serta aman, berkat Kerjasama semua pihak di kampung toleransi yang saling membantu.

Namun karena tahun ini pandemi Covid-19 belum berakhir, setelah ibadah mereka langsung pulang ke rumah masing-masing tanpa bersalaman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan