Gawat! NASA Adakan Simulasi untuk Antisipasi Asteroid yang Mau Tabrak Bumi

Para ahli National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan badan antariksa di dunia tengah mengembangkan menghancurkan asteroid yang akan menabrak bumi.

Penelitian ini dilakukan dengan skenario bahwa asteroid berukuran besar akan sampai ke bumi dalam waktu enam bulan.

Simulasi penelitian dilakukan setelah para ahli menemukan sebuah asteroid misterius yang jaraknya 35 juta mil sedang menuju Bumi.

Baca Juga: Airlangga: Kebijakan Larangan Mudik untuk Menekan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran

Kendati begitu, banyak pakar meragukan simulasi uji coba itu. Sebab, Jika asteroid maka tidak akan ada yang bisa dilakukan. Kecuali, menunggu Asteroid menghantam bumi dan membuat kehancuran.

Para ahli menyatakan, tidak ada teknologi yang dapat menghentikan asteroid dengan skenario enam bulan.

Tidak ada pesawat ruang angkasa yang mampu menghancurkan asteroid atau mendorongnya keluar dari bumi.

Manajer Pusat Studi Objek Dekat-Bumi NASA Paul Chodas mengatakan, simulasi yang dilakukan bisa disebut gagal.

“Dengan persiapan enam bulan, skenario terbilang singkat, secara desain, sangat menantang,” katanya seperti dilansir businessinsider.com

Pada kenyataannya, jika asteroid menuju Bumi, para ilmuwan membutuhkan peringatan awal bertahun-tahun. Bukan bulan.

Baca Juga: Ikan Menyeramkan dengan Antena Panjang di Temukan di Pinggir Pantai, Pertanda Apakah ini?

‘’Lima tahun adalah minimumnya, bahkan membutuhkan setidaknya satu dekade,’’ucapnya.

Astronom MIT Richard Binzel mengatakan, Untuk saat ini, bumi masih mengandalkan keberuntungan dari ancaman asteroid besar.

Para ilmuwan juga belum mengidentifikasi kemungkinan ada asteroid berbahaya yang akan mendekati bumi.

Pada 2005, sebuah Kongres dunia memberikan tugas kepada NASA untuk menemukan dan melacak 90 persen asteroid yang berada dekat Bumi khuauanya yang berukuran 140 meter persegi.

Dengan ukuran itu, jika Asteroid menabrak bumi maka dapat menghancurkan seluas kota New York. Namun hingga saat ini, NASA hanya menemukan sekitar 40 persen saja asteroid berukuran besar. (sumber: businessinsider.com)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan