BANDUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung siap menyediakan teks khotbah bagi para penceramah yang siap menjadi khatib salat Idulfitri 1442 Hijriah. Selain itu, jika masjid tidak memiliki khatib, MUI Kota Bandung juga siap membantu menyediakan khatib. Hal tersebut untuk mendukung kebijakan desentralisasi pelaksanaan salat Idulfitri.
“Bagi masyarakat yang memerlukan teks ceramah ataupun bantuan khatib bisa menghubungi pengurus MUI di level kewilayahan. Baik kecamatan ataupun kelurahan,” ujar Miftah Farid, Ketua MUI Kota Bandung di Taman Sejarah, Balai Kota Bandung, Selasa (11/5).
“Andaikata diperlukan tenaga khatib, kita akan bantu. Kalau mau menunjuk salah seorang warganya menjadi khatib, MUI juga menyediakan teks untuk khotbah salat Id,” sambung Miftah.
Miftah mengatakan isi teks yang dibuat oleh MUI juga merujuk pada pedoman pelaksanaan salat Idulfitri pada surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama yaitu tidak lebih dari 20 menit.
Pihaknya tidak mewajibkan untuk mengikuti konten yang telah disediakan oleh MUI. Penceramah yang sudah berpengalaman dapat mengembangkan kembali tema pembahasannya.
“MUI hanya menyediakan, tidak wajib (mengikuti konten yang diberikan) karena banyak ulama yang lebih kreatif. Sifatnya semacam panduan teks yang membantu bagi yang belum pernah menjadi khatib,” tuturnya.
Secara garis besar, isi teks yang dibuat oleh MUI Kota Bandung menggambarkan perihal hakikat puasa dalam membentuk pribadi yang lebih sabar dan ikhlas, serta menciptakan masyarakat agar lebih memahami kondisi mutakhir tentang pandemi Covid-19.
“Pertama, memberi kemudahan kepada mereka yang mungkin baru pertama jadi khatib. Kedua, mudah-mudahan ada keseragaman dalam hal selain menikmati Idulfitri juga dengan sabar menjalani hari raya,” pungkasnya. (MG8)