Penutupan Jalan Rawan Aksi Pungli, Satpol PP Ingatkan Warga Lakukan Pelaporan

BANDUNG – Rawannya aksi pungutan liar (pungli) di beberapa titik penutupan jalan di Kota Bandung membuat masyarakat resah.

Satpol PP Kota Bandung pun meminta para warga yang mengetahui dan mendapati hal tersebut untuk melakukan pelaporan ke aparat terkait.

“Kalau jalan itu dianggap ditutup berdasarkan aturan yang berlaku lalu dibuka oleh oknum itukan tidak boleh ya,” ujar Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Idris Kuswandi di Bandung, Rabu (5/5).

“Terlebih lagi kalau ada yang terjadi seperti itu (pungli). Ketika tim Satpol PP menemui hal tersebut di lapangan, Kami akan amankan dan segera diserahkan ke kepolisian,” sambungnya.

Menurutnya, pihak keamanan di Kecamatan mesti melakukan pengawasan dan penjagaan lebih lanjut guna mengantisipasi kejadian rawan semacam itu.

Hal tersebut dikarenakan para petugas dari Satpol PP dan aparat terkait lainnya hanya melakukan pengawasan hingga waktu dini hari.

“Penutupan jalan itu leading-nya dari Dishub. Kami Satpol PP diminta untuk membantu pelaksanaan penutupan jalan itu di jam-jam yang sudah diatur. Memang kami dengan dishub dan kepolisian akan berjaga begitu, tetapi memang tidak sampai pagi hari. Jadi perlu ada pengawasan dari petugas di tingkat kewilayahan,” katanya.

Untuk mengatasi kejadian pungli ini, menurut Idris, perlu adanya koordinasi di semua lini terkait. Baik itu dari aparat dan warga masyarakat.

“Masyarakat ketika sudah mengetahui kalau jalan tersebut ditutup karena aturan PPKM seharusnya jangan memaksa untuk melewatinya. Oknum yang mencari keuntungan dari itu juga tidak dibenarkan juga,” ucapnya.

“Karena ingin membantu orang lewat di jalan itu membantu membuka tapi meminta imbalan. Kedua hal itu sudah salah sebetulnya,” terang Idris.

Sebelumnya, kebijakan penutupan sejumlah ruas jalan yang dilakukan Pemkot Bandung dijadikan oleh oknum-oknum tertentu sebagai sarana pungutan liar.

Hal tersebut sempat dilaporkan oleh salah satu warga yang melintas di sekitar Jalan Asia Afrika pada Senin malam, 3 Mei 2021,.

“Ini kan sudah ada kebijakan pemerintah ya kalau jalan itu di tutup di waktu-waktu tertentu, tapi saya lihat banyak anak-anak yang jadi petugas buka tutup jalan di Jalan Asia Afrika, enggak cuma di Jalan Asia Afrika tapi di Jalan Dipatiukur, Dago dan sekitarnya juga banyak,” ujar Anna (22) saat diwawancarai baru-baru ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan