NGAMPRAH – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) diperkirakan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membuang sampah yang dihasilkan setiap harinya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Legok Nangka.
Berdasarkan hitungan yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) KBB, pada tahun pertama, Pemkab Bandung Barat terpaksa mengeluarkan anggaran hingga Rp 35 miliar hanya untuk membuang sampah.
Kepala Bapelitbangda KBB, Asep Wahyu, menjelaskan bahwa pembangunan TPA Legok Nangka merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Oleh karena itu, Pemkab Bandung Barat berupaya bijak menyikapi hal tersebut.
“Jadi semangat kesepakatan tersebut kita. tinggi, tetapi kita masih mencari solusi dari sisi pendanaan karena operasional pertama itu membutuhkan Rp 35 miliar,” kata Asep Wahyu kepada wartawan, Selasa (4/5).
Ia menambahkan, pada tahun pertama Pemkab Bandung Barat harus menyediakan ketersediaan armada truk sampah. Hal itu agar pembuangan sampah ke Legok Nangka sebanyak 75 ton per hari berjalan maksimal.
“Pada prinsipnya sesungguhnya kita ingin mengikuti itu, tetapi dari sisi pembiayaan barangkali ada solusi. Sebab, tiap tahun itu butuh Rp 14 miliar untuk membuang sampah 75 ton per hari ke Legok Nangka,” jelasnya.
Asep menyebut, Pemkab Bandung Barat pun tengah mewacanakan membuat TPA alternatif selain di Sarimukti. Hal itu dilakukan agar sisa sampah yang ada di KBB tidak semua dibuang ke TPA Legok Nangka lantaran memakan biaya yang cukup besar.
“Lebih murah Sarimukti, sekitar Rp 3 miliar per tahun, di situ kan diolah jadi listrik, dari listrik kan ada output. Nah, persoalannya output itu bisa engga dipakai mengurangi beban yang Rp 14 miliar per tahun,” katanya. (mg6)