BPS Jawa Barat Sebut Kegiatan Transportasi di Jabar Alami Kenaikan, Ini Penyebabnya

BANDUNG – Koordinator Fungsi Integrasi dan Pengelolahan Data Statistik (IPDS), Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Jaih Ibrohim mengatakan, transportasi angkutan udara, laut dan kereta api di bulan Maret 2021 mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan tersebut disebabkan adanya libur panjang.

“Statistik Transportasi memotret keadaan di bulan Maret selama sebulan terdapat hari libur. Kalau di transportasi itu kalau ada hari libur dan hari besar sangat mempengaruhi kegiatan transportasi,” ucap Jaih saat menyampaikan berita statistik di Kota Bandung, Selasa (4/5).

Jaih mengatakan, untuk transportasi angkutan udara dari lima (5) Bandara di Jabar. Seperti Husein Sastranegara, Kertajati, Cakrabhuwana Penggung, Nusawiru dan Wiriadinata sedikit ada kenaikan. Dari 13.281 penumpang menjadi 16.472 penumpang.

“Cukup sedikit naik dari segi absolut. Tapi dari segi presentase bila dibandingkan dengan bulan lalu sangat lumayan. Hampir 25 persen atau lebih tepatnya 24,03 persen,” katanya.

Dijelaskannya, di masa pandemi ini, angkutan udara naik disebabkan pada pertengahan bulan Maret terdapat libur Isro dan Mi’raj. Mesti begitu, pihaknya belum memotret keadaan Ramadhan .

“Y-on-Y nya, dibandingkan dengan tahun 2020 masih jauh. Hampir setengahnya tidak sebanyak pada tahun sebelumnya. Juga kalau dilihat C-to-C nya turun juga. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir sehingga aktivitas transportasi kembali membaik,” jelas Jaih.

Untuk muatan barang, bagasi dan pos/paket domestik pada bulan Maret 2021, ucap dia, mengalami kenaikan sebesar 4,36 persen. Ia menerangkan, dari 383,77 ton barang yang di angkut bulan lalu naik menjadi 400,52 ton.

“Dari Y-on-Y pun pada tahun lalu mengalami kenaikan 80,24 persen. Jadi pada bulan maret 22,1 ton menjadi 400,52 ton. Kalau gak salah isu tahun lalu itu awal-awal lockdown. Sehingga pengiriman barang jauh berkurang,” terangnya.

Sementara untuk transportasi angkutan laut, Jaih menuturkan, meskipun di Jabar tidak ada angkutan penumpang laut. Namun ada pengangkutan barang dan peti kemas domestik.

Dari tujuh (7) pelabuhan yang diamati, Balongan, Cirebon, Eretan, Indramayu, Pamanukan, Pangandaran dan Pelabuhan Ratu dibandingkan bulan lalu mengalami kenaikan. “Volume barang dan peti kemas mengalami kenaikan 9,77 persen,” tuturnya.

Untuk volume barang dan peti kemas internasional pun, lanjut dia, mengalami kenaikan. Menurutnya, hal tersebut sangat berpengaruh dengan nilai ekspor di Jabar. “Kalau di Jabar ke luar Negeri menunjukan ekspor naik 88,78 persen,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan