Korban Mayoritas Anak-anak

JAKARTA – Kasus asusila, baik persetubuhan maupun pencabulan mendominasi jumlah kasus yang ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blitar selama kurun Januari-April ini.

Tercatat ada enam kasus yang ditangani unit PPA. Termasuk kasus kepemilikan senjata tajam (sajam). Pelaku masih anak-anak. Polisi menjerat pelaku dengan Undang-Undang (UU) Darurat Nomor  12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara.

Kasatreskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudo melalui Kanit PPA Ipda Linartiwi menjelaskan, rata-rata kasus yang ditangani oleh PPA adalah kasus asusila. Korbannya adalah anak perempuan yang masih di bawah umur. “Ada juga korban yang sudah dewasa. Saat itu kasus dukun cabul pada Januari lalu,” jelasnya kepada Koran ini kemarin (28/4).

Linar menerangkan, kasus tindak asusila yang dilaporkan selama ini sering melibatkan orang terdekat ataupun yang dikenal. Baik itu bagian dari anggota keluarganya sendiri seperti ayah maupun tetangga korban. “Jadi antara korban dan pelaku ini sudah sering bertemu. Memiliki kedekatan atau chemistry,” terangnya.

Seperti kasus asusila yang terjadi di Kecamatan Binangun. Pelakunya adalah ayahnya sendiri. Sementara korban merupakan putri pelaku, yang masih duduk di bangku kelas IV SD. Pelaku nekat menyetubuhi putrinya sendiri karena terdorong oleh nafsu.

Belakangan diketahui kehidupan rumah tangga pelaku dengan istrinya sudah tak lagi harmonis. Keduanya sudah pisah ranjang kurang lebih tiga tahun.

Linar mengaku, sejumlah kasus asusila yang terjadi selama ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya lingkungan keluarga dan penggunaan gadget. “Penggunaan gadget yang tidak terkontrol itu bisa menjadi bumerang sendiri bagi anak-anak. Seharusnya perlu ada pembatasan,” tegas polwan berjilbab ini.

Apalagi, melalui gadget semua informasi kini sudah bisa diakses. Anak-anak bisa dengan bebas melihat sejumlah konten yang diinginkan. Yang dikhawatirkan adanya konten-konten terselubung untuk orang dewasa.

Karena itulah, perlu peran serta aktif orang tua dalam membimbing anak-anaknya. Orang tua harus sesering mungkin memantau aktivitas anaknya ketika di rumah maupun di luar rumah. “Ketika berada di rumah bisa diajak berkomunikasi tentang aktivitas apa saja yang sudah dilakukan sepanjang hari,” terang perwira berpangkat satu balok ini. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan