Vaksinasi Guru Sebagai Akselerasi Sambut PTM, Ketua PGRI Kota Bandung: Vaksinasi Harus Seimbang dan Holistik

BANDUNG – Vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan di Kota Bandung sudah di mulai sejak awal April lalu dan ditargetkan akan selesai pada 26 Mei 2021. Pada saat ini tercatat sudah 50 persen guru dan tenaga pendidik yang sudah menerima dosis pertama vaksinasi di Kota Bandung.

”Vaksinasi yang sudah dilakukan kepada guru dan tenaga kependidikan itu dari beberapa jenjang ya, dimulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMA, sampai SMK, SLB dan sekolah-sekolah yang berada di bawah kewenangan kemenag, jadi sasaran vaksinasi terhadap guru di Kota Bandung basisnya satuan Pendidikan yang ada di Kota Bandung,” jelas Cucu Saputra Ketua PGRI Kota Bandung saat dihubungi via telpon, Minggu (25/4).

Cucu mengatakan program Vaksinasi bagi guru ini merupakan salah satu upaya akselerasi dalam menyambut pelaksanaan pengajaran tatap muka (PTM) yang akan dilaksanakan bulan Juli mendatang.

”Ini bagian dari upaya menyambut pelaksanaan pengajaran tatap muka secara terbatas. Insyaallah kita juga sedang rancang dan siapkan skenarionya,” beber Cucu.

Menurutnya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan segala sesuatu yang akan dibuat dalam bentuk pedoman atau panduan pelaksanaan pengajaran.

”Tatap muka di Kota Bandung seperti apa nantinya, nah tinggal kesiapan dari murid dan orang tua murid saja kan, karna ya menjelang PTM ini juga ada beberapa aspek yang harus di pertimbangkan secara holistic,” terangnya.

Dia mengatakan, Vaksinasi bagi Guru dan Tenaga kependidikan ini harus dilakukan secara holistic dan merata. Dimana vaksin tidak hanya diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan saja.

”Vaksin juga harus diberikan kepada pihak-pihak yang berhubungan dan kontak erat dengan guru dan siswa,” katanya.

Dia mengungkapkan, sejauh ini untuk pelaksanaan PTM belum ada regulasi. Namun demikian pihaknya memastikan yang wajib dilaksanakan adalah menjaga protokol kesehatan.

”Ini juga bukan pekerjaan mudah, kita juga harus menanyakan kan apakah siswa siap, orang tua siap atau tidak, karna virus ini tidak terlihat kan. Bagaimana nanti ketika siswa mau berangkat sekolah PTM naik kendaraan umum ternyata sopirnya positif, terus menular, kan bisa saja begitu,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan