BANDUNG – Proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tentu saja identik dengan dunia maskulin. Fisik tangguh dan mental baja menjadi kriteria apabila ingin berkecimpung di dunia ini. Namun, siapa sangka pada era milenial ini, pekerjaan “kasar” tersebut mulai digeluti oleh para wanita. Berbekal keberanian, kegigihan, serta tekad kuat menjadi motivasi untuk melampaui gap yang selama ini acap kali menjadi pembatas bagi wanita dalam berkarya.
Adalah Srikandi PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) yang mengemban tugas melistriki bagian barat dan tengah Pulau Jawa. Bertugas di unit yang melakukan pengelolaan kegiatan konstruksi pembangkit dan jaringan yang sebagian besar diantaranya adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadikan para srikandi yang mendapatkan penugasan di lapangan mempunyai tanggung jawab dan peranan yang sama dengan para pegawai pria.
Tantangan yang harus dihadapi pun tidak bisa dibilang mudah. Medan berat, cuaca ekstrem, kondisi sosial yang tidak mendukung dan ancaman lainnya menjadi santapan harian mereka. Belum lagi tekanan dalam pencapaian target pekerjaan yang tidak sedikit.
Elisabeth Selly Glory, salah satu srikandi yang bertugas pada Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 3 yang berlokasi di Cirebon mengungkapkan bahwa tugas yang ia emban saat ini merupakan anugerah dari Yang Maha Esa karena banyaknya pengalaman yang dapat dipelajari untuk mengembangkan diri.
”Sebagai wanita kita dituntut untuk terus bisa mengembangkan diri di lapangan agar dapat mengimbangi para pria. Di lapangan kita dipertemukan dengan rekan kerja dengan berbagai karakter dan latar belakang. Tantangannya adalah kita dituntut untuk bisa menjalin komunikasi yang baik dan santun seperti teladan Ibu Kartini yang berani dalam menyuarakan pandangannya dengan sikap yang santun,” tutur Selly-sapaan akrabnya.
Kolaborasi dan sinergi dengan kaum pria dilakukan untuk memastikan progres konstruksi pembangunan baik pembangkit listrik, jaringan transmisi maupun gardu induk dapat berjalan sesuai dengan waktu dan kaidah yang telah ditetapkan guna mewujudkan cita-cita Perusahaan dalam meningkatkan keandalan listrik di seluruh penjuru Negeri.