ESL Demi Selamatkan Sepak Bola, Perez Tertawakan Ancaman Sanksi UEFA

MADRID – Ketua European Super League atau Liga Super Eropa Florentino Perez meyakini liga bentukannya justru akan menyelamatkan dunia sepak bola. Perez yang juga Presiden Real Madrid itu mengungkap, lewat Liga Super Eropa, masalah yang dialami sejumlah klub saat ini bisa teratasi.

Liga Super Eropa membuat heboh sepak bola dunia. Kompetisi yang diprakarsai 12 klub elite Eropa itu ditengarai akan merusak kompetisi Eropa yang kini sudah mapan seperti Liga Champions Eropa dan Liga Europa.

Perez pun angkat bicara soal munculnya pertentangan besar pembentukan Liga Super Eropa. Menurut Perez, lewat Liga Super Eropa, masalah yang dialami sejumlah klub saat ini bisa teratasi. Salah satunya adalah masalah finansial yang kini tengah menimpa sejumlah klub elite di Eropa. Masalah ini khususnya muncul sejak pandemi Covid-19 melanda kehidupan masyarakat dunia.

Beberapa klub bahkan diketahui terlilit utang besar, contohnya Barcelona. Utang mereka yang mencapai 630 juta euro atau sekitar Rp10,7 triliun dikabarkan telah memaksa klub menjual beberapa pemainnya di musim panas 2021. Hal ini terjadi karena menurun drastisnya pendapatan.

Karena itu, Florentino Perez punya tekad kuat untuk tetap menggelar Liga Super Eropa. Kini, 12 tim pendiri bakal ikut serta dalam turnamen yang dinilai sebagai tandingan dari Liga Champions tersebut.

Klub yang dikepalai oleh Florentino Perez, yakni Real Madrid, pun jadi salah satu dari 12 tim yang ambil bagian di Liga Super Eropa. Selain itu, ada Arsenal, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Tottenham Hotspur, AC Milan, Atletico Madrid, Barcelona, Inter Milan, dan Juventus.

“UEFA bekerja dalam format lain yang, pertama, saya tidak memahaminya, dan kedua, tidak menghasilkan pendapatan yang diperlukan untuk menyelamatkan sepak bola,” ujar Perez dalam wawancara bersama El Chiringuito, dilansir dari sindonews.com yang mengutip Marca, Selasa (20/4).

“Ketika saya mengatakan menyelamatkan sepak bola, saya bermaksud menyelamatkan semua orang, sehingga selama 20 tahun ke depan setidaknya kita bisa hidup damai. Situasinya sangat dramatis. Kami yakin format ini bisa menyelamatkan sepak bola, seperti Piala Eropa menyelamatkan sepak bola pada 50-an,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan