BANDUNG – Stok darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka masih aman hingga 10 hari ke depan.
Hal itu diakui oleh Direktur RSUD Cicalengka, Yani Sumpena Muchtar melalui Kasie Perawatan Rawat Jalan dan Khusus, Sri Juwita, bahwa untuk stok darah masih cukup apabila tidak ada kebutuhan mendesak pasien yang kekurangan darah.
“Karena sebetulnya untuk bulan puasa, walaupun bukan pandemi orang enggan untuk mendonor sehingga pasti berkurang,” kata Sri saat di temui Jabarekspres.com di RSUD Cicalengka pada Selasa (20/4).
Ia menuturkan, bahwa di tengah pandemi Covid-19 cukup berdampak terhadap jumlah pendonor darah serta membuat stok darah pun jadi berkurang.
“Bukan kurang lagi tapi kosong, PMI (Palang Merah Indonesia) di Jalan Aceh (Bandung) aja kosong,” ujarnya.
Meskipun demikian, Sri menerangkan bahwa pihak RSUD Cicalengka telah mempersiapkan stok darah sebelumnya, sehingga sampai 10 hari ke depan masih dapat dikatakan aman.
Sementara itu, untuk ketersediaan stok darah di RSUD Cicalengka, tutur Sri seluruhnya berjumlah 28 Labu untuk per 20 April 2021.
Kemudian untuk langkah antisipasi setelah melewati hari ke 10, Sri menjelaskan bahwa pihak RSUD Cicalengka akan tetap berkordinasi dengan PMI untuk ketersediaan stok darah.
“Kalau misal di PMI masih kosong atau harus tuker dengan pendonor, paling kita (RSUD Cicalengka) minta kepada pasien supaya keluarga atau kerabatnya ada yang bersedia mendonor (darah),” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Sri berharap agar pandemi Covid-19 dapat cepat berakhir, supaya komunitas-komunitas donor darah dapat menggelar kembali acara donor darah di setiap daerah. – Mg6/Bas