Jadi Wadah Bagi UMKM Lokal, Ibu Djati Gelar Ramadhan Culture Festival di Sabusu Jatinangor

SUMEDANG – Suasana bulan suci Ramadan menjadi momen untuk saling mendekatkan diri dengan Allah juga pada sesama manusia.

Tak jarang masyarakat berbondong-bondong menghabiskan waktu sore sambil menunggu adzan maghrib tiba dengan berjalan-jalan hingga membeli takjil atau seringkali disebut dengan istilah ngabuburit.

Terkait hal itu, Yayasan Incu Buyut Peduli Djatinangor (Ibu Djati) menggelar Ramadhan Culture Festival di halaman Saung Budaya Sumedang (Sabusu) yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (17/4).

Kegiatan itu diketahui merupakan kerjasama antara Forum UMKM Kecamatan Jatinangor dan Yayasan Ibu Djati.

Kerja sama tersebut diketahui bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dimasa pandemi Covid-19.

Terlihat di halaman Sabusu sejumlah pelaku usaha kecil menengah menjajakan produk dagangan mereka di acara Ramadhan Culture Festival Jatinangor.

Dalam kesempatannya, Hervy Fauizi selaku Ketua Pelaksana Ramadan Culture Festival Jatinangor Divisi UMKM Ibu Djati mengatakan, pihaknya menyelenggarakan acara ini guna meningkatkan kapasitas ekonomi khususnya bagi masyarakat Jatinangor.

“Berawal dari dampak Covid-19 yang hampir saja memutuskan perekonomian para pelaku usaha, maka kami gelar acara Ramadhan Culture Festival khusus warga Jatinangor, menjajakan dagangannya,” kata Hervy di lokasi pada Sabtu (17/4).

Ia melanjutkan, bahwa dalam kegiatan acara Ramadhan Culture Festival di Sabusu Jatinangor itu tetap menerapkan protokol kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 masih belum usai.

“Kami juga tetap menerapkan 0rotokol kesehatan Covid-19 dengan ketat, di mana semua pengunjung yang datang wajib pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai handsanitizer,” ujarnya.

Hervy menerangkan, bahwa sejumlah pelaku UMKM yang menjual dagangannya di Ramadhan Culture Festival merupakan warga asli Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

“Hampir 60 pelaku usaha kecil menengah berdagang di sini dan semuanya asli warga Jatinangor. Karena kami menerapkan sistem pendaftaran wajib menunjukan KTP asli dan Surat Keterangan Usaha dari desa,” imbuhnya.

Dalam pemaparannya, Hervy berharap, dengan digelarnya acara tersebut dapat meningkatkan perekonomian para pelaku usaha kecil di masa pandemi Covid-19.

“Dan kita merubah stigma Covid-19 dengan melawannya yakni mematuhi protokol kesehatan dengan ketat disetiap kegiatan, dan kami mengajak bagi warga Jatinangor yang mau berkunjung sambil ngabuburit datang saja ke Sabusu Ramadhan Culture Festival,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan