Tingginya tensi pertandingan pun menimbulkan kekhawatiran akan munculnya kerumunan jika Persija dan Persib bertanding, misalnya dalam acara nonton bareng (nobar).
Kemudian, belum lagi kemungkinan adanya perayaan oleh suporter saat salah satu tim berhasil menjadi juara. “Kalau sampai ada seperti itu, Polri pasti akan mengevaluasi, dan nantinya dapat berpengaruh untuk izin Liga 1 dan Liga 2. Jadi, saya yakin suporter tidak akan melakukannya,” kata Menpora Amali.
Meski yakin suporter akan tertib, Menpora tetap mengingatkan agar semua pihak menahan diri untuk tidak menciptakan keramaian selama berlangsungnya Piala Menpora 2021.
Menurut dia, sangat disayangkan jika Piala Menpora 2021 ternoda di akhir pelaksanaannya, padahal semuanya sudah berjalan dengan baik sejak dibuka pada 21 Maret lalu. “Selebrasi di lapangan saja dilarang, apalagi berkerumun (di luar). Sayang sekali kalau turnamen sudah berjalan dari 21 Maret tiba-tiba di ujungnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar pria asal Gorontalo itu.
Persija dan Persib masih harus melewati dua leg semifinal sebelum dapat berlaga di partai puncak Piala Menpora 2021. Dalam babak empat besar, Persija akan menghadapi PSM pada leg pertama, Kamis (15/4), di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Keesokan harinya, di tempat serupa, Persib yang bertindak sebagai tim tandang akan menantang PSS.
Kemudian, leg kedua fase empat besar akan digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (18/4), dengan pertandingan PSM melawan Persija dan Persib menghadapi PSS satu hari setelahnya.(fin/vry)