Impor Vaksin Maret Capai USD178,7 Juta

JAKARTA – Impor vaksin pada Maret 2021 menembus USD178,7 juta, hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, yang menyebutkan bahwa terjadi kenaikan imporvaksin hingga total  sekitar Rp2,617 triliun. Impor vaksin secara kumulatif pada kuartal I/2021 tercatat melonjak sangat tinggi. Adapun total nilai impor pada kuartal pertama 2021 mencapai USD443,4 juta atau naik hingga 1.315 persen.

“Nilai impor vaksin untuk manusia di Maret 2021 sebesar USD178,7 juta. Ada kenaikan 102,5 persen dari bulan lalu,” kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Secara keseluruhan, BPS mencatat kinerja impor pada Maret 2021 mengalami pertumbuhan yang tinggi. Secara bulanan, impor meningkat sebesar 26,55 persen (month-to-month) dan secara tahunan nilai impor meningkat 25,73 persen (year-on-year).

“Berdasarkan penggunaan barangnya, impor seluruh komponen juga mengalami kenaikan. Impor barang konsumsi sebesar USD1,41 miliar, naik 15,51 persen (mtm) dan naik 13,40 persen (yoy),” terangnya.

Impor bahan baku/penolong sebesar USD12,97 miliar atau naik 31,1 persen (mtm) dan naik 25,82 persen (yoy). Sementara impor barang modal USD2,41 miliar atau naik masing-masing 11,85 persen (mtm) dan 33,7 persen (yoy).

“Peningkatan impor tersebut menunjukkan geliat manufaktur dan investasi di Indonesia mulai pulih kembali, sehingga diharapkan ekonomi Indonesia bisa pulih di 2021,” katanya.

Dari data BPS, vaksin Covid-19 masuk kategori kode HS 30022090, yang mencakup vaksin untuk pengobatan manusia, diluar tetanus, pertusis, meningitis dan polio. Impor dengan HS ini menjadi pendorong kenaikan signifikan di angka impor vaksin secara umum. (fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan