Masyarakat Perlu Turut Aktif dalam Mengatasi Terorisme dan Radikalisme

“Paling tidak kalau kita tidak bisa berbuat apa-apa, namun kalau kita melihat hal hal yang mencurigakan, tentunya sebagai warga negara, kita harus melapor kepada RT atau lapor kepada polisi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang penting kita ada kemauan untuk berbuat yang terbaik dalam hal mencegah aksi maupun mencegah masuknya paham radikal terorisme di Indonesia,” tuturnya

Sesuai dengan Undang-Undang No. 5/2018 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme, BNPT lebih mengedepankan terhadap upaya Pencegahan yang meliputi tiga hal yaitu Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi.

“Yang mana Kesiapsiagaan ini kami juga melibatkan para masyarakat, di mana kita saat ini memiliki 32 FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) yang ada di 32 provinsi,” katanya.

Di masing-masing provinsi tersebut, BNPT melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh agama maupun tokoh pemuda, membuat kegiatan di masing-masing bidang untuk melakukan upaya pencegahan.

Selain itu, BNPT sejak tahun 2016 lalu juga telah membentuk Duta Damai di Dunia Maya yang ada di 13 regional.Duta Damai tersebut bertugas untuk memberikan pencerahan dengan menebarkan pesan-pesan perdamaian di dunia maya dalam upaya untuk mengkonter konten-konten hoaks, provokasi, hasutan atau ajakan kekerasan yang dihembuskan oleh kelompok radikal terorisme itu.

“Generasi milenial selama ini menjadi sasaran rekrutmen kelompok radikal terorisme dengan konten-konten atau narasi kerasnya, maka Duta Damai Dunia Maya ini hadir untuk memberikan pencerahan terhadap generasi seusianya baik itu dengan tulisan, video, poster untuk mengimbangi konten-konten negatif yang disebarkan kelompok radikal tadi agar generasi milienial ini tidak terjerumus terhadap hal-hal yang tidak benar,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga berpesan kepada para generasi milenial ini untuk mencegah masuknya paham radikalisme pada diri mereka itu.

Pesan damai

Sementara, dalam kesempatan tersebut anggota Komisi I DPR RI Sjarifuddin Hasan mengatakan dengan berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat, generasi muda Indonesia diharapkan bisa bangkit melakukan kreativitas dan berinovasi terhadap hal-hal yang positif. Hal ini agar generasi muda terhindar dari pengaruh bahayanya paham radikal terorisme.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan