“Waspadai Toxic Relation dalam Pacaran”, Bagaimana Relasi yang Dekat Menjadi Racun

BANDUNG – Jaringan Relawan Independen (JaRI), organisasi nirlaba yang berkiprah dalam pencegahan dan dukungan bagi penyintas kekerasan sejak 23 tahun yang lalu, merayakan international women’s day bertema “Choose to challenge”, dengan menyerukan ketidaksetaraan gender yang melatar belakangi kekerasan relasi tersebut.

Pada layanan tahun 2020 setelah pandemi COVID19, JaRI melakukan konseling online kekerasan terhadap perempuan dan anak yang  hasilnya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. Kekerasan dalam pacaran merupakan kasus terbanyak kedua.

Salah satu yang menjadi masalah dalam kasus ini adalah penyintas kekerasan yang ingin putus malah terancam menjadi korban akibat video/foto yang dijadikan sandera untuk tidak memutuskan relasi yang toxic tersebut. Si penyintas malah bisa dituduh melanggar UU pornografi.

Kenapa relasi toxic berbahaya? Kita tahu bahwa pacaran adalah penjajagan dari sepasang manusia untuk menjadi teman hidup. Jadi yang perlu diuraikan adalah bagaimana mengembangkan relasi sehat di antara pasangan yang sedang menjajaKi masa depan tersebut.

Tentu kita harapkan bahwa generasi muda yang sedang mencari pasangan ini bisa menikah dan membina rumah tangga yang baik untuk menjadi tempat tumbuh kembang anak anak mereka kemudian.

Data yang diungkapkan Komnas perempuan diantara 8.234 kasus dari Lembaga layanan, kekerasan dalam pacaran mencapai 20 persen. Demikian juga kekerasan berbasis gender siber/online  meningkat dari 241 kasus pada tahun 2019 naik menjadi 940 kasus di tahun 2020.

Webinar kali ini menghadirkan satu narasumber serta dua penanggap dan dimoderatori oleh Hari Setyowibowo, S.Psi., M.Psi., Psikolog. yang merupakan dosen di Fakultas Psikologi UNPAD dan Kandidat Doktor Vrije Universiteit Amsterdam. Narasumber, Karina Delicia Budiono, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Psikolog Yayasan JaRI). Sedangkan Penanggap pertama, Annisa Tassia (Penyintas KDP/ Putri Pariwisata Sumsel) dan penanggap kedua, Gusti Rayhan (Public Figure/Bintang Film Dilan 1990).

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri sekitar 554 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Adapun tujuan dari diadakannya webinar ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan peserta webinar tentang pacaran sehat dan kiat-kiat mengembangkannya. JaRI menganggap penting kesetaraan dalam relasi, tidak ada perempuan yang pantas dianiaya. Relasi yang sehat akan berkontribusi positif baik pada pasangan itu, keluarga, komunitas maupun bangsanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan