BMKG: Dampak Siklon Seroja, Gelombang Ekstrem Masih Mungkin Terjadi

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang ekstrem yang masih berpotensi terjadinya dampak Siklon Tropis Seroja.

“Terdapat Siklon Tropis Seroja (989 hPa) di perairan Pulau Sawu. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 45 knot,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa, (6/4).

Eko mengatakan potensi gelombang tinggi diperkirakan pada 6-7 April 2021, yang akan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung – selatan Jawa Barat, perairan Pulau Sumba, perairan Pulau Sewu, perairan Kupang – Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur.

 

Potensi Gelombang Ekstrem

Potensi gelombang ekstrem lebih dari 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur. Kemudian potensi gelombang tinggi dengan kisaran 4- 6 meter (sangat tinggi) perkiraannya akan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat – Nusa Tenggara Barat. Selain itu, juga di perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu.

Berikutnya, potensi gelombang tinggi dengan kisaran 2,5-4 meter (tinggi) diperkirakan akan terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue – Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu – barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia selatan Banten, perairan selatan Banten – Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Laut Sawu, perairan Kupang – Pulau Rotte.

Sedangkan kondisi yang mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia di antaranya adalah perairan utara Sabang, perairan timur Pulau Simeulue – Kepulauan Mentawai, Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Natuna. Lalu, di Pulau Jawa, perairan utara Jawa Barat – Jawa Tengah, dan Laut Jawa bagian timur.

Selanjutnya, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Papua pun berpotensi terdampak. Yaitu di Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Sabalana – Kep. Selayar, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan utara dan selatan Flores, Selat Sumba, Selat Ombai, perairan Kepulauan Sangihe – Kep. Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung – Likupang, Laut Maluku, perairan utara Kep. Banggai – Kep. Sula, Laut Banda selatan bagian barat, perairan utara Halmahera, perairan utara Papua Barat – Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera – Papua.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan